Hasil Ringkasan
199 LAMPIRAN 200 Lampiran A. Hasil uji pendahuluan pada 22 set data: empat alternatif konfigurasi tooling dan layering dan solusi terpilih berdasarkan masing-masing kriteria (waktu pemesinan, volume residu, dan TVC) IIIIIIIV I II III IV I II IIIIV 1SDA140,5 40,4 51,5 100,1 23203 19483 16869 8151,24 0,91 0,76 0,84 0,78 2SDB132,3 32,2 43,1 91,0 26636 22531 19551 9408,54 0,85 0,71 0,83 0,83 3SDC131,5 31,4 42,0 81,7 30130 25638 22285 10689,5 0,96 0,81 0,94 0,87 4SDD130,6 30,5 40,9 72,4 33677 28796 25064 11990,8 1,07 0,91 1,06 0,88 5SDE129,7 29,5 39,6 70,4 37262 31994 27880 13308,3 1,19 1,01 1,17 0,98 6SDF128,7 28,5 38,3 68,2 40874 35221 30722 14637,1 1,30 1,11 1,29 1,08 7SDG127,6 27,3 36,8 65,7 44495 38463 33579 15971,5 1,41 1,20 1,41 1,17 8SDH126,5 26,2 35,3 63,1 48105 41705 36437 17304,5 1,53 1,30 1,52 1,27 9SDI125,2 24,9 33,6 60,3 51680 44925 39277 18627,7 1,65 1,40 1,64 1,36 10SDJ123,8 23,5 31,7 57,4 55191 48101 42080 19931,2 1,75 1,49 1,75 1,45 11SDK122,3 22,0 29,8 54,2 58604 51037 44654 21202,8 1,85 1,57 1,84 1,54 12SDL120,9 20,5 27,8 50,7 61875 54198 47469 22428 1,96 1,66 1,96 1,63 13SDM119,3 18,9 25,7 47,2 64954 56876 49988 23589 2,05 1,73 2,05 1,71 14SDN112,5 12,0 16,5 31,6 73843 65701 57714 27076,2 2,26 1,89 2,25 1,88 15SDO110,7 10,2 14,1 27,5 74655 66740 58670 27469,7 2,27 1,89 2,25 1,89 16SDP114,3 13,8 18,9 35,7 72330 64102 56273 26444,8 2,23 1,87 2,23 1,86 17SDQ112,5 12,0 16,5 31,6 73843 65701 57714 27076,2 2,26 1,89 2,25 1,88 18SDR110,7 10,2 14,1 27,5 74655 66740 58670 27469,7 2,27 1,89 2,25 1,89 19SDS1 9,0 8,4 11,8 23,5 74573 67064 59005 27559,7 2,25 1,86 2,22 1,88 20SDT1 7,2 6,7 9,4 19,4 73346 66474 58547 27261,7 2,17 1,78 2,14 1,83 21SDU1 5,6 5,1 7,3 15,6 70644 64711 57070 26465,1 2,05 1,67 2,01 1,74 22SDV1 4,1 3,6 5,3 12,0 66027 61430 54273 25023 1,88 1,49 1,82 1,61 No Kode Data Waktu pemesinan Volume Residu (.000 mm3) TVC Catatan : - Sel dengan warna kuning merupakan alternatif terpilih berdasarkan kriteria tersebut - Empat alternatif konfigurasi dipilih secara random dari seluruh alternatif, hanya untuk tujuan studi pendahuluan (konfigurasi I, II, III dan IV). - Masing-masing set data mewakili rongga cetakan berbeda dengan dinding sculpture yang memiliki kemiringan yang berbeda. 201 Lampiran B. Kode data yang mewakili rongga cetakan berdasarkan 3 skenario dan kemiringan dinding yang berbeda No Kode masing-masing set data Set data 1 L = 7; M =3; P=3 Set data 2 L = 4; M =2; P=3 Set data 3 L = 4; M =3; P=2 1 SDA1 SDA2 SDA3 2 SDB1 SDB2 SDB3 3 SDC1 SDC2 SDC3 4 SDD1 SDD2 SDD3 5 SDE1 SDE2 SDE3 6 SDF1 SDF2 SDF3 7 SDG1 SDG2 SDG3 8 SDH1 SDH2 SDH3 9 SDI1 SDI2 SDI3 10 SDJ1 SDJ2 SDJ3 11 SDK1 SDK2 SDK3 12 SDL1 SDL2 SDL3 13 SDM1 SDM2 SDM3 14 SDN1 SDN2 SDN3 15 SDO1 SDO2 SDO3 16 SDP1 SDP2 SDP3 17 SDQ1 SDQ2 SDQ3 18 SDR1 SDR2 SDR3 19 SDS1 SDS2 SDS3 20 SDT1 SDT2 SDT3 21 SDU1 SDU2 SDU3 Catatan : Nomor urut 1 sampai dengan 22 menunjukkan rongga cetakan berbeda dengan kemiringan dinding yang berbeda 202 Lampiran C. Perincian alternatif kombinasi proses Lampiran C menjelaskan prosedur perincian dan perhitungan jumlah alternatif kombinasi yang sudah mempertimbangkan pembatas dengan memanfaatkan kode biner. Langkah- langkah yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: 1. Tentukan nilai L,P, M dan jumlah pahat layak untuk setiap hunting layer (Pi). 2. Hitung nilai LNi dan LN. LN adalah jumlah digit angka biner yang mewakili permasalahan yang dihitung dari ΣLNi. Setiap hunting layer (L) diwakili oleh sejumlah LNi angka digit yang tergantung dari berapa jumlah pahat layak untuk layer tersebut, dengan i menyatakan nomor layer dari 1 sampai dengan L. Layer L adalah layer terbawah pada benda kerja. 3. Hitung nilai konversi angka desimal maksimum berdasarkan sejumlah LN digit kode biner. 4. Hitung JK1 dan JK2 JK1 adalah jumlah alternatif kombinasi yang belum mempertimbangkan kendala kelayakan, yaitu sejumlah LN sehingga JK1=LN. JK2 adalah jumlah alternatif kombinasi yang sudah mempertimbangkan pembatas maksimum merging dan pembatas bahwa seluruh hunting layer harus diproses. Sejumlah kode biner mewakili alternatif yang tidak layak, yaitu sebagai berikut: - Kode biner yang mewakili bilangan desimal genap (digit terakhir nol). Digit terakhir harus bernilai 1 agar sesuai dengan pembatas bahwa seluruh hunting layer harus diproses.