Hasil Ringkasan
126 Bab VI Kesimpulan Berdasarkan pada beberapa analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian tugas akhir yang berjudul “Studi Endapan Tsunami Anak Krakatau 2018 di Daerah Kalapa Koneng, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten” sebagai berikut: 1. Karakteristik endapan tsunami akibat longsoran tubuh gunungapi berdasarkan ciri megaskopis adalah berwarna cokelat keabuan, pasir halus-kasar, menyudut tanggung (subangular), sortasi buruk, terdiri dari butiran mineral plagioklas, kuarsa, biotit, kalsit, magnetit, dan fragmen dengan ukuran 0,5-2 cm yang berupa pecahan koral, cangkang moluska, pumice, dan litik. 2. Karakteristik endapan tsunami akibat longsoran tubuh gunungapi berdasarkan analisis besar butir (granulometri) memiliki ukuran butir pasir sangat halus-kasar, sortasi buruk-sangat buruk, unimodal-bimodal, relatif fining landward. 3. Karakteristik endapan tsunami akibat longsoran tubuh gunungapi berdasarkan kandungan unsur kimia mengandung unsur Ca dan Sr yang melimpah sebagai penciri adanya pengaruh lingkungan laut pada sedimen yang kemudian terendapkan di lingkungan darat akibat tsunami. Unsur Ca dan Sr pada endapan tsunami lebih tinggi dibandingkan dengan endapan pratsunami (tanah) sedangkan unsur Fe dan Ti pada endapan pratsunami (tanah) lebih tinggi dibandingkan dengan endapan tsunami yang mengindikasikan sebagai sumber material lingkungan darat dan terjadinya proses pelapukan yang telah terjadi pada endapan pratsunami (tanah). 4. Karakteristik endapan tsunami akibat longsoran tubuh gunungapi berdasarkan kandungan foraminifera diketahui terdapat percampuran lingkungan hidup asosiasi foraminifera yang berasal dari shallow marine inner neritic dan middle neritic. Hal ini mengindikasikan bahwa gelombang tsunami menggerus sedimen pada kedalaman tersebut yang kemudian terendapkan pada daratan terdampak tsunami. 5. Karakteristik endapan tsunami akibat longsoran tubuh gunungapi berdasarkan analisis cluster dapat diketahui bahwa pada KLK01 terdapat 4 lapisan (3 lapisan tsunami dan 1 lapisan tanah), KLK02 dan KLK04 terdapat 3 lapisan (2 lapisan tsunami dan 1 lapisan tanah), serta KLK03 dan KLK05-KLK11 terdapat 2 lapisan (1 lapisan tsunami dan 1 lapisan tanah). Jumlah lapisan endapan tsunami tersebut diinterpretasikan sebagai jumlah gelombang tsunami yang terjadi. 6. Terdapat beberapa perbedaan pada endapan tsunami akibat longsoran tubuh gunungapi 127 dibandingkan dengan endapan tsunami akibat gempa bumi dan endapan badai yaitu dari parameter sortasi dan kontak dengan lapisan dibawahnya. Sortasi pada endapan tsunami akibat longsoran bagian tubuh gunungapi relatif lebih buruk daripada endapan tsunami akibat gempa bumi dan badai. Sedangkan kontak dengan lapisan dibawahnya pada endapan tsunami akibat longsoran tubuh gunungapi lebih jelas dibandingkan dengan endapan tsunami akibat gempa bumi dan badai. Parameter-parameter tersebut bukanlah pembeda secara umum dari ketiga endapan tersebut, namun hanya berdasarkan referensi yang digunakan pada penelitian ini saja..