Hasil Ringkasan
ANALISIS POTENSI DAN KELAYAKAN PENGEMBANGAN WISATA BERBASIS MASYARAKAT (Kasus: Kampung Stamplat Girang Kabupaten Bandung) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat u ntuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh Danda Irpan Hanapiah NIM: 21319007 (Program Studi Magister Biomanajemen) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Desember 2022 i ABSTRAK ANALISIS POTENSI DAN KELAYAKAN PENGEMBANGAN WISATA BERBASIS MASYARAKAT (Kasus: Kampung Stamplat Girang Kabupaten Bandung) Oleh DANDA IRPAN HANAPIAH NIM: 21319007 (Program Studi Magister Biomanajemen) Pengembangan wisata perlu sesuai dengan potensi daya tarik wisata yang memiliki keunikan dan keaslian daerahnya dan tidak terlihat sebagai suatu destinasi wisata yang dipaksakan. Identifikasi potensi wisata perlu dilakukan pada destinasi wisata rintisan seperti Kampung Stamplat Girang untuk menentukan produk wisata yang dapat ditawarkan dan layak untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk meng identifikasi potensi wisata di Kampung Stamplat Girang dan mengetahui kelayakan pengembangan wisata. Potensi wisata diketahui dengan mengidentifikasi komponen wisata 4A yakni; atraksi, fasilitas, aksesibilitas, serta pengelolaan dan pelayanan wisata diketahui melalui analisis partisipasi masyarakat dan analisis stakeholder, juga dilakukan analisis segmentasi wisatawan berdasarkan motivasi berkunjung. Kelayakan pengembangan wisata diketahui dengan mengukur indeks kelayakan pengembangan wisata berdasarkan pedoman ADO-ODTWA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kampung Stamplat Girang memiliki potensi atraksi berupa wisata alam, agrowisata, seni budaya dan kearifan lokal serta wisata kuliner. Dari segi fasilitas dan aksesibilitas termasuk cukup memadai untuk kegiatan wisata. Pengelolaan dan pelayanan wisata sudah baik dilihat dari partisipasi masyarakat yang tinggi dan masuk pada tingkatan Spontaneous community participation, terlebih dengan adanya dukungan dari berbagai stakeholder. Segmentasi wisatawan berdasarkan motivasi pendorong dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yakni; perceived authenticity (47,94%), Family and togetherness (12,65 %), dan Escape and Relaxation (8,58%). Sementara dari motivasi penarik dapat dibagi menjadi tiga seperti; Natural environment (47,35%), Local culture (17,56%), Conveinence and virtual needed (12,56%). Wisata Kampung Stamplat Girang layak dikembangkan karena memiliki indeks tingkat kelayakan pengembangan sebesar 82,68%. Kata kunci: Kampung wisata, potensi wisata, motivasi pendorong, motivasi penarik, k elayakan pengembangan. ii ABSTRACT POTENTIAL ANALYSIS AND FEASIBLITY OF COMMUNITY BASED TOURISM DEVELOPMENT (Case: Stamplat Girang Village, Bandung) By: DANDA IRPAN HANAPIAH NIM: 21319007 (Master ‘s Program in Biomanagement) T ourism development needs to be in accordance with the potential of tourist attractions that have uniqueness and authenticity of the region and not be seen as a forced tourist destination. Identification of tourism potential needs to be carried out at pilot tourism destinations such as Kampung Stamplat Girang to determine tourism products that can be offered and are feasible to develop. This study aims to identify tourism potential and determine the feasibility of tourism development in Stamplat Girang Village. Tourism potential is known by identifying the 4A tourism components, such as; attractions, facilities, accessibility, as well as tourism management and services which are known through analysis of community participation and stakeholder analysis, and conducting analysis of tourist segmentation based on visiting motivation. The feasibility of tourism development is known by measured the feasibility index of tourism development based on the ADO- ODTWA guidelines. The results showed that Stamplat Girang Village has potential attractions in the form of natural tourism, agritourism, local culture, as well as culinary tourism. In terms of facilities and accessibility, it is quite adequate for tourism activities. Meanwhile the ancillary component are good, it can be seen from the high community participation in tourism which can be included into Spontaneous community participation level, especially with the support from various stakeholders.