Hasil Ringkasan
1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Medan listrik adalah medan yang dihasilkan oleh muatan listrik atau medan magnet yang bergerak. Medan tersebut terdapat di sekitar muatan listrik, di mana muatan lain yang berada di dekatnya akan merasakan gaya tarik atau gaya tolak. Medan listrik bisa digambarkan seperti di bawah, dengan muatan positif memiliki arah vektor keluar dan muatan negatif memiliki arah vektor masuk. Muatan listrik dengan jenis yang berbeda akan mengalami gaya tarik-menarik, sementara muatan berjenis sama akan mengalami gaya tolak-menolak. Gambar I.1 Penggambaran medan listrik di sekeliling muatan listrik Medan magnet adalah medan yang terdapat pada magnet dan mempengaruhi material feromagnetik di sekitarnya. Medan magnet bisa dihasilkan dari magnet permanen (material yang memiliki sifat magnet) dan dari muatan listrik yang bergerak (arus). Magnet yang berasal dari arus listrik akan kehilangan sifat magnetnya ketika arus berhenti mengalir. 2 Salah satu penelitian awal mengenai dampak medan listrik terhadap pertumbuhan tanaman, dilakukan oleh Dr. Maimbray dari Edinburgh, pada tahun 1746. Dr. Maimbray memapar tanaman myrtus/murad dengan keluaran dari generator elektrostatis. Perlakuan ini menghasilkan pertumbuhan dan pembungaan tanaman yang semakin baik (Solly, 1845). Penelitian berskala besar pertama kali dilakukan oleh Selim Lemström, seorang Profesor Fisika dari Helsinki. Lemström melakukan percobaan dengan generator elektrostatis yang mengeluarkan medan sekitar 10kV/m. Hasilnya, pada tanaman kentang, wortel, dan seledri, terjadi kenaikan pertumbuhan rata-rata sekitar 40% dalam waktu 8 minggu (Lemström, 1904). Penelitian tersebut memicu gelombang penelitian lainnya terhadap efek listrik terhadap pertumbuhan tanaman. Fenomena ini kemudian disebut dengan electroculture (dari kata electro dan holticulture). Pemaparan medan magnet pada tumbuhan, bisa menyebabkan perubahan fisik, biokimia dan fisiologis, serta meningkatkan penyerapan air, mineral dan unsur hara, juga meningkatkan permeabilitas membran plasma, aktivitas fotosintesis, aktivitas protein dan enzim, serta transformasi energi pada tumbuhan, khususnya biji tanaman (Wadas, 1991). Sejak abad XIX, ilmuwan sudah mulai meneliti dampak elektromagnetisme terhadap makhluk hidup. Jumlah penelitian semakin bertambah seiring perkembangan teknologi listrik dan telekomunikasi global.