117 Bab V Kesimpulan dan Saran V.I Kesimpulan Studi aktivitas jantung pada kondisi jantung normal dan abnormal telah dilakukan dengan menggunakan dua sistem modalitas yang dirancangbangun dengan biaya murah, yaitu stetoskop elektronik dan alat rekam jantung berdasarkan prinsip pengukuran menggunakan sensor mic kondensor dan elektroda EKG. Kedua modalitas tersebut bersifat non-invasif, non-radiatif, portabel dan sistem sederhana yang dapat diinstall langsung karena berfile .exe. Berdasarkan hasil penelitian, stetoskop elektronik dan alat rekam jantung dapat merekam aktivitas kelistrikan jantung dan suara buka tutup katup jantung secara realtime, sehingga dapat digunakan sebagai dasar deteksi dini kondisi jantung. Berdasarkan hasil analisis data penelitian maka dapat dirangkum kesimpulan utama sebagai berikut: 1. Stetoskop Elektronik dengan menggunakan filter butterworth untuk frekuensi 20-200 KHz dan bersistem sederhana, dapat merekam sinyal S1 dan S2 dari aktivitas buka tutup katup pada jantung. Hasil karakteristik sinyal pada jantung normal menggunakan kajian FFT, teridentifikasi pola S1 berkisar dalam frekuensi antara 50-150 Hz, cenderung lebih rendah frekuensinya daripada S2. Sedangkan S2 memiliki amplitudo frekuensi yang sedikit lebih tinggi di atas 150 Hz (antara 150-200 Hz). Sedangkan jantung dengan kelainan (murmur) memiliki amplitudo frekuensi sampai dengan 2000 Hz. 2. Alat rekam jantung dengan menggunakan 3-lead dan bersistem sederhana mampu merekam aktivitas kelistrikan jantung PQRS. Berdasarkan kajian menggunakan FFT, terdeteksi pola sinyal jantung normal PQRST terletak pada rentang frekuensi 5-50 Hz. Karakteristik yang dihasilkan dari sistem rekam jantung, menunjukkan interval waktu P sekitar 0.089-0.182 detik, interval PR pada rentang 0.116-0.201 detik, interval QRS berada pada kisaran 0.027-0.036 detik, dan segmen ST pada rentang waktu 0.091-0.235 detik. 118 3. Hasil nilai HR yang terekam pada stetoskop elektronik dan alat rekam jantung dari sampling responden yang sama menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan rata-rata HR, antara lain usia, berat badan, dan intensitas olahraga. Nilai HR akan tinggi jika nilai IMT besar (badan gemuk), dan yang jarang olah raga. Pada usia anak-anak dan remaja memiliki nilai HR lebih tinggi daripada usia dewasa, dan pada orang bertubuh gemuk, denyut jantung saat istirahat akan lebih cepat dibandingkan yang kurus. Jenis kelamin tidak berpengaruh pada nilai HR. Selain itu juga menghasilkan hubungan antara lain jika nilai IMT besar, maka nilai HR besar dan RR rendah, sedangkan untuk usia tidak berpengaruh terhadap nilai HR dan RR. 4.