Hasil Ringkasan
METODE USULAN PENENT UAN SPLIT DINAMIS PADA PSC BERDASARKAN P ENDEKATAN ANALISIS KETIDAKPASTIAN TAHA P PENGEMBANGAN TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh YOGIE FIKRI ADRIANSYAH NIM: 22220303 (Program Studi Magister Teknik Perminyakan) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG September 2022 i ABSTRAK METODE USULAN PENENTUAN SPLIT DINAMIS PADA PSC BERDASARKAN PENDEKATAN ANALISIS KETIDAKPASTIAN TAHAP PENGEMBANGAN Oleh Yogie Fikri Adriansyah NIM: 22220303 (Program Studi Magister Teknik Perminyakan) Bisnis hulu migas pada dasarnya mengandung risiko dan ketidakpastian yang tinggi, terlebih pada saat tahap eksplorasi dan tahap pengembangan. Ketidakpastian ini disebabkan karena heterogenitas spasila formasi dan perolehan data yang terbatas untuk menilai recoverable reserve suatu lapangan. Selain itu dalam pengembangannya membutuhkan biaya yang besar dan juga penuh risiko yang mengakibatkan kenaikan biaya investasi dari yang diperkirakan sebelumnya. Harga minyak yang sangat fluktuatif juga merupakan faktor ketidakpastian yang melekat pada bisnis hulu migas. Sementara itu, skema kontrak kerja sama migas idealnya didesain dengan tujuan memberikan manfaat yang seimbang antara kontraktor dan pemerintah. Sebelum suatu rencana pengembangan lapangan migas diputuskan untuk dieksekusi, dilakukan penilaian kelayakan dengan indikator keekonomian diantaranya internal rate of return (IRR), net present value (NPV) dan pay out time (POT). Namun dikarenakan faktor risiko dan ketidakpastian, pada kondisi aktual perkiraan nilai keekonomian tersebut dapat tidak tercapai dan mengakibatkan kerugian kontraktor. Pada penelitian ini akan diinvestigasi suatu metode perhitungan bagi hasil untuk diterapkan sebagai optimasi PSC konvensional untuk memitigasi ketidakpastian proyek pengembangan lapangan. Bentuknya yaitu skema bagi hasil dinamis (sliding scale split PSC) modifikasi, yang dapat memperbaiki keekonomian kontraktor pada kondisi ‘low case’ dan memberikan manfaat tambahan terhadap pendapatan pemerintah pada kondisi ‘high case’ secara otomatis. Berbeda dengan skema sliding scale yang pernah diterapkan, skema modifikasi usulan tidak menggunakan rentang R-factor untuk menentukan besaran bagi hasil tahunannya melainkan dengan menggunakan suatu formula berdasarkan kumulatif profitabilitas. Pada studi kasus lapangan aktual, revenue proyek meningkat dikarenakan produksi dan harga minyak yang jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan. Apabila diterapkan skema split dinamis usulan, kenaikan revenue ini memberikan manfaat tambahan kepada pemerintah sebesar 21,565 MUS$ atau tambahan sebesar 2.83% Government Take. Kata kunci: Production Sharing Contract, Sliding Scale, Uncertainty Analysis, Monte Carlo ii ABSTRACT PROPOSED METHOD OF DYNAMIC SPLIT DETERMINATION IN PSC BASED ON UNCERTAINTY ANALYSIS APPROACH IN DEVELOPMENT PHASE By Yogie Fikri Adriansyah NIM: 22220303 (Master’s Program in Petroleum Engineering) The upstream oil and gas business basically contains high risk and uncertainty, especially during the exploration and development stages. This uncertainty is due to formation spatial heterogeneity and limited data collection to assess the recoverable reserve of a field. In addition, its development requires large costs and is also full of risk which results in an increase in investment costs than previously estimated. The highly volatile oil price is also a factor of uncertainty inherent in the upstream oil and gas business. The oil and gas cooperation contract scheme is ideally designed with the aim of providing balanced benefits between the contractor and the government. Before an oil and gas field development plan is decided to be executed, a feasibility assessment is carried out with economic indicators including internal rate of return (IRR), net present value (NPV) and pay out time (POT). However, due to high risk and uncertainty factors, in actual conditions the estimated economic value may not be achieved and result in contractor losses. For example, production estimates are smaller than expected, increased investment costs and low oil prices result in disrupted cash flow.