84 Bab IV Pengambilan dan Pengolahan Data IV.1. Pengambilan dan Pengolahan Data Penambangan Borehole Setelah melakukan pengujian peralatan BHM untuk mendapatkan parameter- parameter penggalian maka tahap selanjutnya adalah aplikasi penambangan borehole. Aplikasi penambangan dilakukan pada beberapa lokasi di Pulau Bangka (Gambar IV.1). Terdapat 7 lokasi yang menjadi lokasi aplikasi penambangan borehole yang tersebar di Pulau Bangka dengan jumlah titik penambangan borehole keseluruhan adalah 32 titik. Lokasi-lokasi-lokasi tersebut antara lain: x Air Jangkang: 9 titik penambangan borehole x Air Ketok: 9 titik penambangan borehole x Sungai Buluh: 3 titik penambangan borehole x Air Ungkai: 6 titik penambangan borehole x Air Lelay: 2 titik penambangan borehole x Air Benuang: 2 titik penambangan borehole x Sungai Sekah: 1 titik penambangan borehole Kedalaman pada setiap lokasi bervariasi dari 6,73 meter sampai dengan 19,6 meter. Hasil-hasil aplikasi penambangan pada lokasi-lokasi tersebut dapat dilihat pada Lampiran E. Rekapitulasi hasil aplikasi penambangan borehole di lokasi-lokasi di atas dapat dilihat pada Tabel IV.1. Tabel IV.1 memperlihatkan data-data antara lain: lokasi penambangan, kedalaman penggalian, tebal ore, jam jalan efektif operasi penabangan, volume galian BHM (Vg), laju pemindahan tanah (LPT), produksi, dan kadar galian BHM. 85 Gambar IV.1 Lokasi-lokasi aplikasi penambangan borehole. 86 Tabel IV.1 Rekapitulasi hasil aplikasi penambangan borehole. IV.2 Deskripsi Penambangan dan Pengolahan Timah oleh Masyarakat IV.2.1 Verifikasi Penambangan Timah Masyarakat IV.2.1.1 Cara Kerja Penambangan timah oleh masyarakat dilakukan dengan kombinasi cara penambangan mekanis dan cara penambangan semprot. Bijih timah pada umumnya terdapat pada lapisan yang berada di atas batuan dasar (basement) sedangkan Kedal aman Tebal Ore Jam jal an Vol ume galian BHM (Vg) LPT Produksi Kadar hasil BHM (m) (m) efektif (m 3 )(m 3 /jam)(kgSn)(kgSn/m 3 ) abcdefg 1 A. Jangkang 10,55 1,5 2 25 13 11,86 0,47 2 A. Jangkang 8,65 2,3 3 28 11 13,27 0,47 3 A. Jangkang 11 1,8 2 25 13 27,79 1,11 4 A. Jangkang 11,85 1,1 1 11 11 2,43 0,21 5 A. Jangkang 11,5 2 2 23 11 18,91 0,83 6 A. Jangkang 11,35 1,9 2 24 12 21,57 0,89 7 A. Jangkang 11,65 2,5 3 36 14 7,59 0,21 8 A. Jangkang 10,25 1,5 2 26 13 12,82 0,49 9 A. Jangkang 10,5 2,3 3 36 12 8,42 0,24 10 A. Ketok 18 1,5 2 18 9 18,51 1,04 11 A. Ketok 18,3 1,5 2 17 9 12,93 0,76 12 A. Ketok 18,7 2 3 19 8 16,62 0,86 13 A. Ketok 18 2 2 18 9 14,58 0,82 14 A. Ketok 18 2,2 2 18 9 3,86 0,22 15 A. Ketok 19,6 3,5 4 28 9 10,21 0,36 16 A. Ketok 18,3 1,8 2 16 9 3,58 0,22 17 A. Ketok 18,8 1 1 8 9 1,54 0,19 18 A. Ketok 18,1 2 2 18 9 4,19 0,24 19 S.Buluh 7,59 2,5 3 44 15 32,15 0,74 20 S.Buluh 10,2 3 3 39 13 33,59 0,86 21 S.Buluh 6,73 1,5 2 29 15 8,02 0,28 22 A. Ungkai 9 3 3 36 12 9,26 0,26 23 A. Ungkai 8,6 1,5 2 28 14 11,27 0,40 24 A. Ungkai 9 4 4 48 12 15,27 0,32 25 A. Ungkai 9 3 3 35 12 10,77 0,31 26 A. Ungkai 8,6 2 2 27 13 7,23 0,27 27 A. Ungkai 9 2 3 32 13 16,35 0,50 28 A. Lelay 11,5 2 2 24 12 6,48 0,27 29 A. Lelay 13,4 3 3 33 11 11,32 0,34 30 A. Benuang 7 1 1 15 15 6,19 0,40 31 A. Benuang 7,7 1,7 2 26 13 6,12 0,24 32 S.Sekah 16 5 4 47 11 5,15 0,11 No Lokasi 87 lapisan yang berada di atas bijih timah disebut lapisan tanah penutup (overburden). Pengambilan lapisan bijih timah dapat dilakukan dengan mengupas tanah penutup terlebih dahulu. Tanah penutup di lokasi penambangan oleh masyarakat berada umumnya terdapat dua jenis yaitu alami dan timbunan. Lapisan alami adalah lapisan tanah penutup yang belum terganggu (belum pernah digali sebelumnya) sehingga umumnya masih ditumbuhi oleh vegetasi. Lapisan timbunan adalah lapisan tanah penutup yang merupakan hasil kegiatan penambangan sebelumnya, biasanya lapisan ini dibentuk oleh material sisa hasil tambang masyarakat. Saat pengupasan tanah penutup telah mencapai lapisan bijih timah dan terbuka, terdapat dua cara yang dilakukan, yaitu: x Melakukan penyemprotan langsung ke lapisan bijih timah. Lapisan bijih timah disemprot dengan air bertekanan tinggi dengan tujuan memberai bijih timahnya dan membentuk slurry kemudian dialirkan menuju lubang hisap. x Menggali lapisan bijih timah lalu memindahkan material galian tersebut ke suatu area di front tambang. Material yang mengandung bijih timah tersebut ditimbun sehingga menyerupai gundukkan. Selanjutnya timbunan/gundukkan tersebut disemprot dengan air bertekenan tinggi untuk memberai dan membentuk slurry kemudian dialirkan ke lubang hisap. Aliran penyemprotan material diarahkan pada lubang hisap yang berada di dalam front tambang.