Hasil Ringkasan
37 BAB IV PEMBAHASAN Serangkaian percobaan pemanggangan residu pelindian pada skala kecil dengan muffle furnace dan vertical tube furnace telah dilakukan. Sampel hasil pemanggangan telah dilakukan karakterisasi dengan XRD dan XRF. Data hasil analisis XRD, XRF, dan TG-DTA dianalisis untuk mempelajari pengaruh variabel temperatur pada proses pemanggangan. Sampel hasil pemanggangan reduksi dan peleburan residu pelindian telah dianalisis dengan menggunakan Scanning Electron Microscope – Energy Dispersive Specstroscopy (SEM-EDS). Analisis SEM-EDS dilakukan dengan metode spot analysis, area analysis, dan elemental mapping untuk mengetahui jenis dan komposisi dari fasa-fasa yang terbentuk pada sampel hasil peleburan. Data hasil analisis SEM-EDS diolah dan digunakan untuk mempelajari pengaruh berbagai variabel peleburan terhadap produk pemanggangan reduksi dan peleburan. IV.1 Pengaruh Temperatur Pemanggangan terhadap Komposisi Mineral dan Persen Pengurangan Sulfur pada Residu Pelindian Temperatur pemanggangan divariasikan dari 500 °C hingga 1100 °C. Tujuan pemanggangan pada penelitian ini adalah untuk menghilangkan sulfur dari residu pelindian nikel laterit. Kandungan awal S pada residu pelindian adalah 3,120%. Nilai tersebut masih melebihi nilai ambang batas kandungan sulfur pada spesifikasi bahan baku pembuatan baja. Nilai maksimum kandungan sulfur yang sesuai spesifikasi adalah 0,1%. Gambar IV.1 menunjukkan pengaruh temperatur pemanggangan terhadap kandungan S, Mg, dan Fe pada SHP STAL. Kandungan S berkurang seiring dengan naiknya temperatur pemanggangan hingga mencapai nilai nol (mendekati nol) pada temperatur 1100 °C. Elemen S terafiliasi dengan logam lain menjadi senyawa logam sulfat seperti CaSO 4, MnSO4, MgSO4, dan PbSO 4. Hasil percobaan dan karakterisasi dengan XRF menunjukkan kesesuaian dengan hasil simulasi dengan factsage. Hasil data-data tersebut menujukkan elemen S sudah tidak lagi terkandung dalam residu pelindian melainkan terlepas menjadi gas SO 2. 38 Gambar IV.1 Analisis pengaruh temperatur pemanggangan terhadap kandungan sulfur, besi, dan magnesium pada residu pelindian nikel laterit. Pada Gambar IV.1 juga ditunjukkan perubahan kandungan Fe pada sampel hasil pemanggangan. Kandungan Fe pada sampel awal adalah 44,45% . Kandungan Fe cenderung mengalami peningkatan yang stagnan seiring dengan naiknya temperatur hingga 900 °C.