Hasil Ringkasan
7 Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini akan dijelaskan tentang state of the art dari model kinetika yang telah diusulkan baik maupun model kandidat yang akan ditinjau pada penelitian ini. Selain itu akan ditinjau urgensi kemurnian fasa pada aplikasi sirkulator frekuensi tinggi. Penjelasan tersebut diawali dengan prinsip kerja sirkulator frekuensi tinggi, deskripsi singkat sifat dari YIG dan spesifikasi YIG yang diperlukan pada sirkulator. Dilanjutkan dengan bagaimana YIG disintesis. Kemudian, akan dibahas tentang deskripsi singkat metode kelayakan kecocokan suatu model dengan menggunakan 4 6 (Koefisien determinasi) dan ï 6 (Chi-Square). Setelah itu akan dijabarkan pula model-model kinetika secara umum dan model yang akan ditinjau lebih pada penelitian ini. II.1 Sirkulator Frekuensi Tinggi Sirkulator merupakan alat yang sering digunakan pada transmisi gelombang mirkro yang menggunakan ferit yang merupakan magnet remanen. Susunan sirkulator ini disajikan pada gambar II.1 sebagai berikut. Gambar II.1 Susunan skematik Y-Junction sirkulator.(Harris et al., 2009) 8 II.1.1 Prinsip Kerja Sirkulator Sirkulator dapat melakukan sirkulasi dikarenakan efek faraday pada gelombang mikro. Efek faraday ini muncul akibat dari sifat material ferit yang memberikan medan magnet sesaat sebagai respon perubahan medan magnet permanen pada sistem sirkulator. Akibat hal ini maka akan terjadi perubahan pada salah satu arah searah jarum-jam maupun sebaliknya sehingga pada satu port hanya bisa mengalir pada satu port terdekat pada arah rotasinya(Baden Fuller, 1987; Linkhart, 1989). Representasi skematik dari prinsip kerja sirkulator ini diberikan pada gambar II.2 sebagai berikut. Gambar II.2 Representasi skematik cara kerja sirkulator(Baden Fuller, 1987). Dalam pemakaian nyata ukuran yang perlu diperhatikan adalah insertion loss (IL/S21), isolasi (S31) yang merupakan respon gelombang mikro yang krusial (Linkhart, 1989). Bila mengacu pada gambar II.2 IL merupakan besaran perbandingan daya yang berhasilkan di teruskan dari transmitter menuju aerial dibadningkan dengan daya yang masuk. Sedangkan untuk S31 merupakan perbandingan daya yang tidak diteruskan pada aerial dari transmitter dengan daya yang masuk transmitter. Perhitnugan respon microwave ini dapat dihitung dalam persamaan matematis yang disajikan pada persamaan (II.1) – (II.4) sebagai berikut (Linkhart, 1989) +. :@$;Lsr Ž ‘ ‰:sF ʽ ÊÆ ; (II.1) 9 3 ÅLsävz Ë . , ÀÝ × (II.2) 3 èL 5 . 0¾Þ¿¹ . . >r_l (II.3) +OKH=OE :@$;L Fsr Ž ‘ ‰ : • ‹ �> ¿: 6.