Hasil Ringkasan
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMUKIMAN KEMBALI PENGHUNI PERMUKIMAN KUMUH ILEGAL: KASUS PROYEK PEMUKIMAN KEMBALI DI JAKARTA, BANDUNG DAN YOGYAKARTA DISERTASI Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor dari Institut Teknologi Bandung Oleh AKHMAD GUNAWAN NIM: 35415006 (Program Studi Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG April 2022 i ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMUKIMAN KEMBALI PENGHUNI PERMUKIMAN KUMUH ILEGAL: KASUS PROYEK PEMUKIMAN KEMBALI DI JAKARTA, BANDUNG DAN YOGYAKARTA Oleh Akhmad Gunawan NIM: 35415006 (Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota) Selama ini, pendekatan perbaikan setempat secara partisipatif sejak awal, dinamakan Pre-Par diyakini sebagai kunci keberhasilan dalam program perbaikan permukiman kumuh ilegal. Namun, sampai saat ini sangat sedikit literatur yang menunjukkan keberhasilannya dalam meningkatkan penghidupan masyarakat dan keluar dari kemiskinan. Dalam beberapa tahun terakhir, di Jakarta, Bandung dan Yogyakarta terdapat fenomena pendekatan pemukiman kembali secara top-down, partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dilakukan setelah merumahkan penghuni permukiman kumuh ilegal ke rusunawa tidak jauh dari lokasi asal, dinamakan Post-Par. Penelitian ini memiliki argumentasi bahwa partisipasi dan pemberdayaan dilakukan setelah merumahkan masyarakat lebih dahulu akan lebih memiliki peluang berhasil. Penelitian menggunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif. Lokasi dan sumber data Pre-Par dan Post-Par berbeda. Lokasi Pre-Par di negara-negara berkembang di seluruh dunia. Lokasi Post-Par di Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. Pengumpulan data Pre-Par melalui penelusuran data sekunder menggunakan metode crawling. Metode pengumpulan data Post-Par melakukan survey lapangan melalui observasi, penyebaran kuesioner dan wawancara. Analisis Pre-Par menggunakan analisis konten. Analisis Post-Par menggunakan analisis deskriptif statistik dan analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan Post-Par lebih baik dibandingkan dengan Pre-Par. Partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dilakukan setelah merumahkan lebih memiliki peluang berhasil dalam melakukan perbaikan dan pengentasan kemiskinan. Penelitian ini mengisi kekosongan teori tentang perbaikan permukiman kumuh ilegal melalui pemukiman kembali dan dapat merubah paradigma penanganan permukiman kumuh ilegal di Indonesia dan negara lain yang setara. Keywords: pemukiman kembali, permukiman kumuh ilegal, aset penghidupan, partisipasi masyarakat, pengentasan kemiskinan . ii ABSTRACT COMMUNITY PARTICIPATION IN THE RESETTLEMENT OF ILLEGAL SLUMS: CASES OF RESETTLEMENT PROJECTS IN JAKARTA, BANDUNG AND YOGYAKARTA By Akhmad Gunawan NIM: 35415006 (Doctoral Program in Urban and Regional Planning) The participatory in-situ improvements approach from the beginning, named Pre- Par, was believed to be the key to success in the illegal slum upgrading program. However, little attention in the academic literature has shown its success in improving people's livelihoods and getting out of poverty. In recent years, top-down resettlement approaches, community participation, and empowerment have been carried out after rehousing illegal slum residents to rusunawa, not far from the original location, named Post-Par in Jakarta, Bandung, and Yogyakarta. This study argues that participation and empowerment after rehousing the community first will have more chances of success.