1154/S2-TL/TML/2022 PEMODELAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI MENGGUNAKAN MODEL WASP (STUDI KASUS: SUNGAI LANDAK HILIR) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh ANNISA CHIKA AYU ANGGRAENI NIM: 25319304 (Program Studi Magister Teknik Lingkungan) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Januari 2022 ABSTRAK PEMODELAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR DAN KAPASITAS ASIMILASI MENGGUNAKAN MODEL WASP (STUDI KASUS: SUNGAI LANDAK HILIR) Oleh Annisa Chika Ayu Anggraeni NIM: 25319304 (Program Studi Magister Teknik Lingkungan) Sungai Landak merupakan salah satu anak sungai dari Sungai Kapuas di wilayah pesisir Provinsi Kalimantan Barat yang melintasi tiga kabupaten/kota yaitu Kabupaten Landak, Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak yang dimanfaatkan sebagai sarana air baku. Dari segi kuantitas, ketersediaan air baku melimpah namun dari segi kualitas sumber air baku tersebut sudah tercemar. Berdasarkan data pemantauan bulanan yang dikeluarkan oleh BWSK I, kualitas air Sungai Landak secara keseluruhan berada pada kisaran tercemar ringan di hulu dan sedikit bergeser ke tercemar sedang di hilir sungai berdasarkan indeks pencemaran sungai. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk menganalisis hasil kondisi kualitas air eksisting pada 11 segmen di Sungai Landak hilir berdasarkan parameter BOD, COD, DO, TSS, Nitrat dan memprediksi perubahan kualitas air akibat beban pencemaran baik dari point source maupun non point source di sepanjang sungai dengan pendekatan software Water Quality Analysis Simulation Program (WASP). Selain itu, menganalisis kapasitas asimilasi badan air dalam menerima beban polutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa point source memberikan kontribusi beban pencemaran tertinggi (87%) dibandingkan dengan sumber non point source (13%). Berdasarkan hasil analisis kondisi eksisting dan status mutu air, Sungai Landak hilir dikategorikan tercemar ringan dengan nilai indeks pencemaran (IP) 1,44. Kapasitas beban pencemar yang diperbolehkan masuk ke Sungai Landak diperoleh dari hasil simulasi model WASP dengan parameter BOD sebesar 152.159 kg/hari dan 1.003.768 kg/hari untuk COD. Maka dari hasil analisis kapasitas asimilasi didapatkan bahwa perairan Sungai Landak hilir telah melampaui batas kapasitas asimilasi atau telah overcapacity dalam menampung beban pencemar. Dengan demikian, diperlukan tindakan pengendalian pencemaran air tambahan untuk mengendalikan dan mengurangi beban pencemaran di sub-DAS Landak bagian hilir. Kata kunci: kapasitas asimilasi, beban pencemaran, Sungai Landak, WASP. ABSTRACT MODELING OF POLLUTION LOAD CAPACITY AND ASSIMILATIVE CAPACITY USING WASP MODEL (A CASE STUDY: DOWNSTREAM LANDAK RIVER) By Annisa Chika Ayu Anggraeni NIM: 25319304 (Master’s Program in Environmental Engineering) The Landak River is one of the tributaries of the Kapuas River in the coastal area of West Kalimantan Province which crosses three regencies/cities namely Landak Regency, Kubu Raya Regency and Pontianak City which are used as raw water facilities. In terms of quantity, the availability of raw water but abundant from the quality of the raw water sources has been polluted. Based on monthly monitoring data released by BWSK I, the overall water quality of the Landak River is in the low range upstream and slightly shifted to polluted downstream based on the pollutant index. Therefore, a study was conducted to analyze the results of the existing air quality conditions in 11 segments of the downstream Landak River based on the parameters BOD, COD, DO, TSS, Nitrate and predict changes in water quality from point source and non-point sources along the river with the software Water Analysis Simulation Program (WASP). In addition, analysis of the assimilation capacity of water bodies in receiving pollutant loads. The results showed that point sources contributed the highest pollution load (87%) compared to non-point sources (13%). Based on the analysis of existing conditions and water quality status, the downstream Landak River is categorized as lightly polluted with a pollution index value (IP) of 1.44. The pollutant load capacity that is allowed to enter the Landak River is obtained from the simulation results of the WASP model with BOD parameters of 152.159 kg/day and 1.003.768 kg/day for COD. So from the results of assimilation capacity, it is found that the waters of the downstream Landak River have exceeded the assimilation capacity limit or have overcapacity in accommodating the pollutant load.