Hasil Ringkasan
EFEK PERSEPSI AKSESIBILITAS TERHADAP PREFERENSI HEDONISTIK DAN PEMBENTUKAN TIPOLOGI WISATAWAN : STUDI KASUS TAMAN NASIONAL KOMODO -INDONESIA DISERTASI Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar doktor dari Institut Teknologi Bandung Oleh FITRI RAHMAFITRIA NIM: 35418001 (Program Studi Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Juli 2021 iii ABSTRAK EFEK PERSEPSI AKSESIBILITAS TERHADAP PREFERENSI HEDONISTIK DAN PEMBENTUKAN TIPOLOGI WISATAWAN: STUDI KASUS TAMAN NASIONAL KOMODO -INDONESIA Oleh Fitri Rahmafitria NIM: 35418001 (Program Studi Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota) Efek aksesibilitas terhadap perilaku wisatawan di kawasan konservasi masih menjadi perdebatan para peneliti. Beberapa peneliti menjelaskan adanya pengaruh signifikan tipe akses terhadap perilaku wisatawan. Sementara peneliti lain berargumen bahwa aksesibilitas bukanlah komponen utama dalam pengambilan keputusan wisatawan. Namun sejauh ini belum ada peneliti yang menjelaskan bagaimana kaitan antara kemudahan akses dengan tipologi wisatawan dan efeknya terhadap perilaku abai yang merusak lingkungan atau mengancam keselamatan diri. Atas dasar kesenjangan ini, riset disusun dengan hipotesis dasar: “Persepsi aksesibilitas berpengaruh terhadap meningkatnya motivasi serta preferensi hedonistik, sehingga ditemui wisatawan yang potensial melakukan tindakan abai di kawasan konservasi”. Disertasi ini disusun melalui 3 tahap, pertama merumuskan konsep aksesibilitas wisata di kawasan konservasi. Kedua, eksplorasi pengaruh aksesibilitas terhadap motivasi dan preferensi hedonistik yang menjadi dasar perilaku abai. Ketiga, menyusun tipologi wisatawan yang baru di kawasan konservasi. Studi dilakukan dengan pendekatan positivistik karena diawali dengan perumusan argumen teoretis yang dibuktikan dalam penelitian. Penelitian dilakukan di Taman Nasional Komodo (TNK) yang merupakan destinasi wisata prioritas di Indonesia, populer di tataran internasional. TNK mengalami peningkatan jumlah pengunjung yang tajam sejak tahun 2016, dan sebagian besar wisatawannya memiliki perilaku hedonistik. Karakteristik ini menjadikan TNK sebagai kawasan dengan segmentasi wisatawan yang luas, sehingga dapat diperoleh responden dengan kondisi fisik dan psikologis yang beragam. Sesuai dengan tahapannya, riset ini menggunakan tiga analisis data statistik, yaitu Analisis Faktor, Analisis SEM-PLS dan Analisis non hirarki K-Mean Cluster. Data dasar diperoleh dari kuisioner yang disebarkan kepada wisatawan secara daring menggunakan pendekatan convenience sampling. Data berasal dari 534 responden yang merupakan wisatawan mancanegara dan domestik, yang berkunjung ke TNK pada rentang tahun 2016 hingga 2019. iv Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksesibilitas wisata konservasi terdiri atas tiga dimensi, yaitu dimensi destinasi, dimensi individu dan dimensi konservasi. Secara teoretis aksesibilitas wisata konservasi tidak bisa dimaknai tunggal, karena ada unsur kemudahan dan hambatan yang harus dipertimbangkan secara bersamaan. Pemahaman aksesibilitas yang terperinci akan mampu menjawab pengaruh aksesibilitas terhadap perilaku wisatawan, karena mengaitkan antara pendekatan geografis dengan psiko-sosial. Riset ini juga menunjukkan bahwa melalui konsep aksesibilitas yang spesifik, dapat dibuktikan adanya pengaruh antara kemudahan akses dengan meningkatnya motivasi eksternal wisatawan untuk mendapatkan penghargaan dan pengakuan sosial dalam berwisata. Mereka menginginkan sarana prasarana yang lebih mudah dan nyaman, serta pembangunan yang lebih massif di kawasan konservasi.