STUDI PERILAKU PERKUATAN LERENG TANAH LUNAK PADA MITIGASI KERUNTUHAN STRUKTUR AKIBAT PERGERAKAN LATERAL DI KALIMANTAN TIMUR MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung oleh FADLLI ASH SHIDIQQY NIM: 25019005 (Program Studi Magister Teknik Sipil) Pengutamaan Rekayasa Geoteknik INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Agustus 2021 “Studi Perilaku Perkuatan Lereng Tanah Lunak pada Mitigasi Keruntuhan Struktur Akibat Pergerakan Lateral di Kalimantan Timur Menggunakan Metode Elemen Hingga” Oleh Fadlli Ash Shidiqqy NIM: 25019005 (Program Studi Magister Teknik Sipil) Institut Teknologi Bandung Menyetujui, Tanggal 18 Agustus 2021 Ketua, Anggota, _________________________ _________________________ (Endra Susila S.T, M.T, Ph.D.) (Andhika Sahadewa S.T, MSE, Ph.D.) gg ______________________ ABSTRAK STUDI PERILAKU PERKUATAN LERENG TANAH LUNAK PADA MITIGASI KERUNTUHAN STRUKTUR AKIBAT PERGERAKAN LATERAL LERENG DI KALIMANTAN TIMUR MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Oleh: Fadlli Ash Shidiqqy NIM: 25019005 ((Program Studi Magister Teknik Sipil) Pada suatu proyek berlokasi di Kalimantan Timur yang menggunakan struktur pile slab yang dibangun diatas tanah lunak serta lereng yang cukup terjal. Setelah beberapa bulan kemudian, tanah mengalami pergerakan lateral, untuk memastikan pergerakan dipasang alat monitoring berupa inklinometer, hasil dari inklinometer menunjukan pergerakan terjadi secara terus menerus setiap harinya, serta menyebabkan struktur pile slab ikut bergerak, maka diperlukan perkuatan lereng yang dapat menghentikan pergerakan tanah sebagai upaya mitigasi. Dengan kondisi ini, diperlukannya penanganan yang dapat dilakukan dengan efisien dan efektif. Maka dipilih penanganan berupa bored pile, yang akan dianalisis perilaku serta nilai ekfektifitasnya dalam upaya mitigasi. Untuk memodelkan kondisi lapangan, dilakukan metode analisa balik sebagai kondisi awal dengan nilai faktor kemananan sama dengan 1 atau disebut kondisi kritis, untuk mendapatkan parameter yang sesuai dengan kondisi lapangan. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan parameter tanah hasil pengujian lab dan lapangan atau disebut dengan data mekanika tanah menggunakan kondisi parameter peak dan residual, yang akan dibandingkan dengan perilaku pergerakan pada inklinometer, serta akan dilihat dari kedua kondisi parameter tersebut yang lebih mendekati kondisi lapangan. Parameter tanah yang digunakan yaitu parameter yang sesuai dan mendekati dengan perilaku tanah yang terjadi di lapangan. Lalu mengidentifikasi seberapa besar perbedaan dari parameter mekanika tanahnya. Setelah itu, dilakukan analisa perilaku yang terjadi akibat adanya perkuatan terhadap tanah dan struktur slabnya, serta diuji berapa ketahanannya dalam menerima beban statis dan dinamis yang menggunakan pseudostatik sebagai uji keberhasilan mitigasi yang dilakukan, dan dibandingkan dengan hasil monitoring inklinometer, agar penanganan yang dilakukan terverifikasi. Hal yang akan dibandingkan dalam penentuan alternatif yang akan digunakan yaitu deformasi lateral dan pola pergerakan struktur yang terjadi apakah dapat di reduksi dengan baik atau tidak sehingga resiko keruntuhan struktur terminimalisir serta nilai Faktor keamanan yang tetunya harus memenuhi persyaratan yaitu lebih dari 1,5 sesuai dengan SNI-8460 Geoteknik 2017. Kata Kunci: tanah lempung lunak, mitigasi, inklinometer, gaya lateral, pile slab, PLAXIS ABSTRACT STUDY OF SOFT SOIL SLOPE REINFORCEMENT BEHAVIOR ON THE MITIGATION OF STRUCTURAL FAILURE DUE TO LATERAL SLOPE MOVEMENT IN EAST KALIMANTAN USING THE FINITE ELEMENT METHOD By Fadlli Ash Shidiqqy NIM:25019005 (Master’s Program in Civil Engineering) In a project located in East Kalimantan using a pile slab structure built on soft soil and a fairly steep slope. After a few months later, the soil experienced lateral movement, to ensure the movement a monitoring tool in the form of an inclinometer was installed, the results of the inclinometer showed that the movement occurred continuously every day, and caused the pile slab structure to move, it is necessary to strengthen the slopes that can stop the movement of the soil as an effort mitigation. With this condition, it is necessary to handle it efficiently and effectively. Then the handling of bored pile is chosen, which will be analyzed for its behavior and effectiveness in mitigation efforts. To model the field conditions, a back analysis method is used as the initial condition with a safety factor value equal to 1 or called the critical condition, to obtain parameters that are in accordance with field conditions. The modeling is carried out using soil parameters from laboratory and field tests or called soil mechanics data using peak and residual parameter conditions, which will be compared with the movement behavior of the inclinometer, and will be seen from the two parameter conditions which are closer to field conditions. The soil parameters used are parameters that are appropriate and close to the behavior of the soil that occurs in the field. Then identify how big the difference from the soil mechanical parameters. After that, an analysis of the behavior that occurs due to the reinforcement of the soil and its slab structure is carried out, as well as how much resistance it has in receiving static and dynamic loads using pseudostatics as a successful test of the mitigation carried out, and compared with the results of inclinometer monitoring, so that the treatment carried out is verified. Things that will be compared in determining the alternative to be used are lateral deformation and the pattern of movement of the structure that occurs whether it can be reduced properly or not so that the risk of structural collapse is minimized and the value of the safety factor which of course must meet the requirements of more than 1.5 in accordance with SNI -8460 Geotechnical 2017.