31 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Kerangka Penelitian Kerangka pikir penelitian berisi acuan tahapan penelitian yang dilaksanakan secara sistematis sehingga lebih mudah dipahami. Dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, antara lain: 1. Mengidentifikasi permasalahan Pada tahap ini latar belakang dari penelitian ini dirumuskan berdasarkan masalah yang terjadi terkait dengan sistem operasional angkutan umum di Kota Makassar dengan dikaitkan dengan teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. 2. Studi literatur Pada tahap ini landasan teori yang berhubungan dengan masalah yang ditemukan jawabannya dikumpulkan sebagai pijakan bagi peneliti untuk memahami dengan baik hal-hal yang berkaitan dengan persoalan yang diteliti. Tahapan ini juga penting untuk digunakan sebagai dasar dalam pengumpulan data dan analisis. 3. Menyusun desain penelitian Pada tahap ini peneliti menyusun desain variabel penelitian yang digunakan, menentukan sampel yang dibutuhkan, menyusun instrumen pengumpulan data serta menyusun langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan pengolahan data 4. Melakukan pengumpulan data Pada tahap ini data-data yang dibutuhkan akan dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data primer seperti observasi, angket (kuisioner) dan wawancara, serta pengumpulan data sekunder seperti studi literatur. 5. Pengolahan data Pada tahap ini data-data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode importance-performance analysis (IPA), literature review dan analisis deskriptif. 32 Latar Belakang Tujuan & Sasaran Pengumpulan Data Analisis Mengidentifikasi Penilaian Penumpang terkait Kualitas Layanan Angkutan Umum di Kota Makassar Menentukan Komponen- komponen (APTS) yang Sesuai untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Angkutan Umum di Kota Makassar Kemacetan yang Terjadi di Kota Makassar Akibat Meningkatnya Volume Lalu Lintas Jumlah Pengguna Kendaraan Pribadi yang Meningkat Dibarengi dengan Jumlah Pengguna Angkutan Umum yang Menurun Peningkatan Kepuasan Penumpang terhadap Kualitas Layanan Angkutan Umum Dapat Berdampak pada Peningkatan Jumlah Pengguna Angkutan Umum (Transport Research Board, 1999) Pemanfaatan Teknologi Informasi pada APTS Dapat Meningkatkan Kualitas Sistem Operasional Angkutan Umum (Sussman, 2000) Menentukan Arahan Peningkatan Kualitas Layanan Angkutan Umum di Kota Makassar melalui Penerapan Advanced Public Transport Systems (APTS) Tingkat Performa dan Kepentingan Atribut Layanan Angkutan Umum Komponen-komponen APTS yang Dapat Meningkatkan Kualitas Layanan Angkutan Umum Kuisioner Studi Literatur Importance- Performance Analysis Analisis Konten Arahan Peningkatan Kualitas Layanan Angkutan Umum di Kota Makassar melalui Penerapan Advanced Public Transport Systems (APTS) Gambar 3.1 Kerangka Penelitian Sumber: Penulis, 2020 33 III.2 Metode Pengumpulan Data III.2.1 Kebutuhan Data Data merupakan hal yang paling penting dalam suatu penelitian karena data merupakan salah satu alat bantu di dalam pengambilan keputusan. Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi: 1. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh dari sumber asli atau sumber pertama. Data ini dapat diperoleh dari responden, yaitu orang atau individu yang menjadi obyek penelitian atau menjadi sarana dalam mendapatkan informasi ataupun data yang dibutuhkan, selain itu jenis data ini juga dapat diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan. Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini, antara lain: a. Data hasil kuisioner, memuat data terkait penilaian responden terhadap tingkat performa dan kepentingan atribut-atribut layanan angkutan umum yang digunakannya. b. Data hasil wawancara, memuat informasi berupa persepsi dari para stakeholder terkait masalah dan peluang dari penerapan TIK pada sistem angkutan umum di Kota Makassar. 2. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang sudah ada atau telah diolah oleh pihak lain, sehingga peneliti hanya perlu mencari dan mengumpulkan data tersebut. Data ini dapat berupa pustaka, dukumen, serta laporan-laporan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini, antara lain: a. Hasil penelitian yang terpublikasi di buku, jurnal dan laporan terkait penerapan teknologi pada sistem angkutan umum dan dampak positifnya terhadap peningkatan kualitas layanan angkutan umum untuk tiap atribut layanan angkutan umum. b. Rencana-rencana Dinas Perhubungan Kota Makassar terkait sistem angkutan umum. 34 III.2.2 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data ini dibutuhkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan dalam tahap selanjutnya yaitu analisis. Tahapan ini dilakukan untuk mendapatkan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. 1. Pengumpulan Data Primer Adapun cara yang dilakukan dalam pengumpulan data primer adalah sebagai berikut: a. Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dan pencatatan secara sistematik mengenai kondisi yang ada di lapangan. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini difokuskan pada sistem angkutan umum di Kota Makassar, baik itu dari segi infrastruktur dan dari segi operasional. b. Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh koresponden terhadap responden dengan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan kepada stakeholder dalam penyelenggaraan angkutan umum di Kota Makassar yaitu Pemerintah Kota Makassar dan pemilik dan pengemudi angkutan umum. Wawancara yang dilakukan terkait dengan sistem angkutan umum di Kota Makassar. c. Angket (Kuisioner) adalah instrumen pengumpulan data atau informasi yang dioprasionalisasikan kedalam pertanyaan-pertanyaan. Kuisioner yang digunakan pada penelitian ini menggunakan media website (online) untuk mendapatkan penilaian penumpang terhadap layanan angkutan umum yang digunakan. 2. Pengumpulan Data Sekunder Adapun cara yang dilakukan dalam pengumpulan data sekunder adalah sebagai berikut: a. Studi literatur dilakukan untuk mencari berbagai literatur dan informasi yang dibutuhkan dan mendukung penelitian ini. Kajian literatur yang digunakan adalah buku, jurnal dan laporan tentang penelitian terkait. 35 b. Pengumpulan data dari instansi pemerintahan yang terkait dengan penelitian yang dilakukan. No Sasaran Penelitian Kebutuhan Data Sumber Data Teknik Pengumpulan Data 1 Mengidentifikasi penilaian penumpang terkait layanan angkutan umum di Kota Makassar Penilaian penumpang terkait performa dan tingkat kepentingan tiap variabel pelayanan angkutan umum Responden (Penumpang angkutan umum) Kuisioner online 2 Menentukan komponen-komponen APTS yang sesuai untuk meningkatkan kualitas layanan angkutan umum di Kota Makassar Publikasi terkait penerapan teknologi pada sistem angkutan umum Buku, jurnal dan laporan Studi literatur Kondisi sistem angkutan umum Kota Makassar Hasil observasi dan wawancara Observasi dan wawancara III.2.3 Sampel Penelitian ini mengumpulkan data primer dengan tujuan untuk mengetahui tingkat performa dan kepentingan atribut-atribut layanan angkutan umum di Kota Makassar dengan satuan unit yang diobservasi adalah individu berupa penumpang angkutan umum di Kota Makassar. Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik non-probability sampling yang merupakan metode pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2001). Lebih spesifik, metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pemilihan sekelompok subjek yang didasarkan atas ciri-ciri tertentu yaitu pernah menggunakan angkutan umum di Kota Makassar. Terkait jumlah sampel, dengan populasi yang merupakan pengguna angkutan umum di Kota Makassar yang jumlah keseluruhannya tidak terdata, maka penentuan besaran sampel yang digunakan Tabel 3.1. Kebutuhan Data dan Teknik Pengumpulan Data 36 untuk merepresentasikan penilaian penumpang terkait kualitas layanan angkutan umum dalam penelitian ini menggunakan rumus yang digunakan apabila jumlah populasi dari suatu sampel tidak diketahui (Wibisono, 2013) sebesar 96 responden dengan dibulatkan menjadi 125 responden berdasarkan jumlah data yang diperoleh dan layak diolah.