4 Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Hukum Coulomb Terdapat dua jenis muatan listrik yaitu muatan positif dan muatan negatif. Muatan listrik saling melakukan gaya bergantung pada jenis muatannya, dimana muatan sejenis saling tolak-menolak dan muatan tidak jenis saling tarik menarik. Menurut hukum Coulomb, apabila kita meninjau sebuah sistem yang terdiri dari dua muatan titik q dan Q yang terpisah sejauh r di dalam ruang vakum maka gaya yang diberikan oleh Q pada q adalah (&L G 3M N t N¸ (II.1) dengan k adalah konstanta Coulomb, bernilai { H sr = � 6 6 (MIT, 2004: guide02). Persamaan (II.1) dikenal sebagai Hukum Coulomb dan formula ini hanya berlaku untuk muatan sumber yang diam, artinya muatan q mengalami gaya dengan formula di atas apabila muatan Q diam; dalam hal ini Q berperan sebagai muatan sumber penyebab gaya pada q (Triyanta, 2009). II.2 Medan Listrik Gaya Coulomb adalah gaya yang bekerja pada jarak (acts at a distance) bahkan ketika muatan-muatan tidak saling bersentuhan satu sama lain. Hal ini dapat terjadi karena setiap muatan listrik dapat menghasilkan medan listrik yang mentransmisikan gaya elektrostatik ke sekitarnya. Sebagai contoh, tinjau sebuah sistem yang terdiri dari dua muatan titik q dan Q yang terpisah sejauh r dengan muatan Q sebagai muatan sumber yang diam dan muatan positif q sebagai muatan uji. Dengan muatan uji positif maka medan listrik dan gaya Coulomb memiliki arah yang sama. Muatan sumber Q menghasilkan medan listrik dalam daerah disekitarnya, sehingga ketika muatan uji q berinteraksi dengan medan listrik tersebut, muatan uji q akan merasakan gaya Coulomb yang dikerjakan oleh muatan sumber Q. Muatan uji q juga menghasilkan medan listriknya sendiri, namun 5 supaya medan listrik yang dihasilkan oleh muatan uji q tidak menggangu muatan sumber maka muatan uji q harus sangat kecil. Medan listrik ' ,& didefinisikan sebagai: ',&L ¿& ä (II.2) Arah ',& adalah sama dengan arah gaya (& yang berkerja pada muatan uji positif M. Jika medan listrik yang dihasilkan oleh muatan Q dinyatakan sebagai ',& maka kuat medan listrik yang dihasilkan muatan Q pada posisi muatan q yang terpisah sejauh r adalah ',&L 5 8 , Ê å . N¸ (II.3) Jika distribusi muatan adalah kontinu, maka medan listrik pada sebuah titik, misalkan titik P yang disebabkan oleh distribusi muatan kontinu yang memiliki total muatan Q merupakan medan listrik yang disebabkan oleh setiap elemen muatan dQ, diberikan oleh Hukum Coulomb: @',&L 5 8 , ×Ê å . N¸ (II.4) dengan r adalah jarak dari elemen dQ ke titik P. Medan listrik total pada titik P yang disebabkan oleh muatan total Q merupakan jumlah dari seluruh elemen dQ: ',&L 5 8 , ì ×Ê å . N¸ (II.5) dimana dQ = é @8 (distribusi muatan volume) dQ = Ü @# (distribusi muatan luas) dQ = ã @. (distribusi muatan garis) (MIT, 2004: guide02). II.4 Energi Potensial Listrik Apabila sebuah muatan titik q yang berada di dalam ruang yang mengandung medan listrik dipindahkan dari posisi N * ,,& ke N& maka kerja yang dilakukan oleh gaya (& untuk memindahkan muatan tersebut adalah 6 9 å Ô\åLì(&®@N& å å Ô (II.6) Gaya Coulomb (& termasuk gaya konservatif. Perubahan energi potensial listrik yang terkait dengan gaya konservatif (& pada muatan titik q yang bergerak dari N * ,,& ke N& didefinisikan sebagai ¿7 L F9 å Ô\å (II.7) 7:N&; F 7:N *,,&;LFì(&®@N& å å Ô (II.8) 7:N&; F 7:N *,,&;LFMì',&®@N& å å Ô (II.9) (MIT, 2004: guide03). II.4 Potensial Listrik Potensial listrik didefinisikan sebagai energi potensial listrik per satuan muatan pada sebuah titik di dalam sebuah medan listrik (Halliday, 2011: 629). 8L Î ä (II.10) Dari persamaan (II.9) dan persamaan (II.10) maka dapat diperoleh persamaan beda potensial antara dua titik di dalam medan listrik: ¿8 L ¿Î ä (II.11) 8:N&; F 8:N *,,&;LFì',&®@N& å å Ô (II.12) Medan listrik ',& dan @N& sejajar, sehingga ',&®@N& = ' @N … ‘ •r ¹ = ' @N. 8:N&; F 8:N *,,&;LFì' @N å å Ô (II.13) Dari persamaan (II.3) diketahui kuat medan listrik pada suatu titik yang berjarak r dari sebuah muatan sumber Q adalah ',&L 5 8 , Ê å . N¸ Maka potensial listrik sebuah muatan titik pada jarak r dari muatan sumber Q adalah 8:N; L 8:N Ü;Fì' @N å å Ô 8:N; L 8:N Ü;Fìl s vèÝ r 3 N t p @N å å Ô 7 8:N; L 8:N Ü;F 3 vèÝ r ì s N t @N å å Ô 8:N; L 8:N Ü;F 3 vèÝ r BF s N C å Ô å 8:N;L8:N E;F 3 vèÝ r d s N E F s N h Dengan menetapkan 8 sama dengan nol pada jarak N ÜL» maka, 8:N; L 8:»; F 3 vèÝ r B s » F s N C 8:N; L r F 3 vèÝ r BrF s N C 8:N; L s vèÝ r 3 N (II.14) dengan 8:N; adalah potensial sebuah muatan titik yang terletak pada jarak r dari muatan sumber Q. Jika distribusi muatan adalah kontinu, maka potensial listrik pada sebuah titik, misalkan titik P yang disebabkan oleh distribusi muatan kontinu yang memiliki total muatan Q merupakan potensial listrik yang disebabkan oleh setiap elemen muatan dQ: @8 L 5 8 , ×Ê å N¸ (II.15) dengan r adalah jarak dari elemen dQ ke titik P. Potensial listrik total pada titik P yang disebabkan oleh muatan total Q merupakan jumlah dari seluruh elemen dQ: 8L 5 8 , ì ×Ê å (II.16) dimana dQ = é @8 (distribusi muatan volume) dQ = Ü @# (distribusi muatan luas) dQ = ã @. (distribusi muatan garis) (MIT, 2004: guide03). II.5 Potensial Listrik Batang Bermuatan Seragam (Uniformly Charged Rod) Simulasi perhitungan potensial dan beda potensial listrik batang bermuatan dibuat dengan jenis batang bermuatan yang digunakan adalah batang non-conducting yang 8 memiliki muatan total Q, panjang batang L, dan kerapatan muatan seragam ã. Berikut ini adalah contoh penurunan persamaan perhitungan potensial listrik pada titik 1 (posisi 8) yang digunakan dalam simulasi perhitungan potensial listrik akibat batang bermuatan. Gambar II.1 Sebuah batang non-conducting dengan panjang L dan memiliki kerapatan muatan seragam ã. Tinjau sebuah elemen muatan dQ = ã @> dengan panjang db seperti yang ditampilkan pada Gambar II.1. Elemen muatan dQ terletak pada (b, 0, 0) sedangkan titik 1 terletak pada (x, y, Fz/2). Jarak dari dQ ke titik 1 adalah r. N& 5LT ¸EU ¸F:V t; Gà N& ØL>