PENGARUH LINGKUNGAN BINAAN TERHADAP PERILAKU PERJALANAN DI KAWASAN PINGGIRAN DAN PUSAT KOTA SEMARANG TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh AIDA ULFA FAZA NIM: 24218303 (Program Studi Magister Transportasi) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Desember 2020 i ABSTRAK PENGARUH LINGKUNGAN BINAAN TERHADAP PERILAKU PERJALANAN DI KAWASAN PINGGIRAN DAN PUSAT KOTA SEMARANG Oleh Aida Ulfa Faza NIM: 24218303 (Program Studi Magister Transportasi) Latar belakang penelitian ini adalah kemacetan dan isu urban sprawl di Kota Semarang. Pendekatan solusi kemacetan dalam penelitian ini adalah pendekatan demand, yaitu mengatur perilaku perjalanan. Penelitian-penelitian sebelumnya telah menjelaskan bahwa perilaku perjalanan dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan binaan, namun kajian terkait pengaruh kondisi lingkungan binaan di kawasan pinggiran dan pusat kota belum banyak dieksplor. Adapun dengan pertimbangan permasalahan kemacetan, isu urban sprawl, dan untuk mengisi gap penelitian, tujuan penilitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kondisi lingkungan binaan terhadap perilaku perjalanan di kawasan pinggiran dan pusat kota. Perilaku perjalanan dijelaskan dengan pemilihan moda, frekuensi perjalanan, dan panjang perjalanan. Pilihan moda dalam penelitian ini terdiri dari sepeda motor, mobil, paratransit, transit, dan transport aktif. Kondisi lingkungan binaan diukur dengan kepadatan, keragaman, desain, aksesibilitas, dan jarak ke transit. Kepadatan diukur dengan kepadatan penduduk dan kepadatan bangunan. Keragaman dijelaskan dengan indeks entropi. Desain diukur oleh kepadatan simpang, sedangkan aksesibilitas diukur dengan jumlah halte dan jumlah rute angkutan umum serta jarak ke transit diukur dengan jarak ke halte terdekat. Pengaruh kondisi lingkungan binaan terhadap pemilihan moda dianalisis menggunakan regresi logistik multinomial dan pengaruh kondisi lingkungan binaan terhadap frekuensi perjalanan dan lama perjalanan dihitung menggunakan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan bangunan dan jumlah rute angkutan umum memberikan pengaruh yang signifikan positif terhadap probabilitas penggunaan transit, yaitu dengan koefisien 0,002 dan 1,145. Variabel yang memberikan pengaruh paling besar terhadap frekuensi perjalanan adalah kepadatan bangunan yakni pengurangan dengan koefisien -1,234. Sedangkan variabel yang memberikan pengaruh paling besar terhadap panjang perjalanan adalah jumlah halte, dengan koefisien 0.729 dan yang memberikan pengaruh pengurangan terhadap panjang perjalanan paling besar adalah jumlah rute angkutan umum, yaitu dengan koefisien -0.572. Hasil menunjukkan untuk mengurangi panjang perjalanan dan meningkatkan probabilitas penggunaan transit diperlukan penambahan rute angkutan umum. Kata kunci: lingkungan binaan, pemilihan moda, frekuensi perjalanan, panjang perjalanan, kawasan pinggiran, pusat kota ii iii ABSTRACT THE INFLUENCE OF BUILT ENVIRONMENT ON TRAVEL BEHAVIOR IN SUBRUBAN AND CITY CENTER AREAS OF SEMARANG By Aida Ulfa Faza NIM: 24218303 (Master’s Program in Transportation) Congestion and urban sprawl in Semarang are the backgrounds of this research. The approach of this study is the demand approach, which is to regulate the travel behavior of travelers. The built environment could influence travel behavior, but studies related to the influence of the built environment to travel behavior in suburban and downtown areas have not been widely explored. As for the consideration of congestion problem, urban sprawl issues, and to fill the research gap, this study aims to explore to what extent the influence of the built environment on travel behavior in suburban and downtown areas. Travel behavior is defined by choice of mode, frequency of travel, and length of the trip. The choice of modes in this study consisted of motorbikes, cars, paratransit, transit, and active transport (walking and cycling). The built environment is measured by 5D variables. Density is measured by population density and building density. Diversity is explained by the entropy index. Design is measured by intersection density, while accessibility is measured by the number of stops and public transportation routes. Distance to transit is measured by the distance to the nearest bus stop. The influence of the built environment on the choice of mode was analyzed using multinomial logistic regression. The influence of the built environment on the frequency of trips and length of trips was calculated using linear regression. The results showed that the density of buildings and the number of routes had a significant positive effect on the probability of using transit; the coefficients are 0.002 and 1.145, respectively. The variable that has the greatest influence on travel frequency is the building's density, namely a reduction with a coefficient of -1,234. Meanwhile, the variable that has the greatest influence on the length of the trip is the number of bus stops, with a coefficient of 0,729 and a variable that has the greatest effect on reducing the length of the trip is the number of public transportation routes, with a coefficient of -0.572. The results show that in order to reduce trip length and increase the probability of using transit, additional public transport routes are required. Keywords: built environment, mode choice, travel frequency, trip length, suburban areas, downtown iv v PENGARUH LINGKUNGAN BINAAN TERHADAP PERILAKU PERJALANAN DI KAWASAN PINGGIRAN DAN PUSAT KOTA SEMARANG HALAMAN PENGESAHAN Oleh Aida Ulfa Faza NIM: 24218303 (Program Studi Magister Transportasi) Institut Teknologi Bandung HALAMAN PENGESAHAN Menyetujui Tim Pembimbing Tanggal 23 Desember 2020 Dosen Pembimbing ______________________ Dr. I Gusti Ayu Andani, ST., MT. vi vii PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS Tesis Magister yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada penulis dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin penulis dan harus disertai dengan kaidah ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Sitasi hasil penelitian Tesis ini dapat di tulis dalam bahasa Indonesia sebagai berikut: Faza, AU. (2020): Pengaruh Lingkungan Binaan terhadap Perilaku Perjalanan di Kawasan Pinggiran dan Pusat Kota Semarang, Tesis Program Magister Transportasi, Institut Teknologi Bandung. dan dalam bahasa Inggris sebagai berikut: Faza, AU. (2020): The Influence of Built Environment to Travel Behaviour in Suburban and City Center Areas of Semarang, Transportation Master’s Thesis, Institut Teknologi Bandung. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Dekan Sekolah Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. viii ix Dipersembahkan kepada ayah dan ibu tercinta serta adik yang senantiasa mendukung lahir dan batin HALAMAN PERUNTUKAN x xi KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan setelah tesis dengan judul “Pengaruh Lingkungan Binaan terhadap Perilaku Perjalanan di Kawasan Pinggiran dan Pusat Kota” dapat diselesaikan. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan pada program Magister Transportasi, Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih, kepada : 1. Dr. I Gusti Ayu Andani, ST., MT. atas bimbingan, saran, koreksi, dan waktu yang telah diluangkan kepada penulis untuk berdiskusi selama menjadi dosen pembimbing. 2. Dr. Ir.