i ABSTRAK MODEL PENGUKURAN HASIL BELAJAR DALAM SISTEM E-LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN PARAMETER KECEPATAN, KUANTITAS, DAN RELEVANSI JAWABAN Oleh Christina Juliane NIM : 33213032 (Program Studi Doktor Teknik Elektro dan Informatika) Aktivitas belajar dan mengajar mengalami proses evolusi yang semakin pesat seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar dan mengajar berbasis TIK sepertinya menjadi tidak terelakan lagi, karena kehadirannya memberikan fleksibilitas dalam pemilihan waktu dan tempat serta jangkauan populasi peserta belajar yang lebih luas sehingga tidak terbatas oleh jarak, biaya, serta sumber daya. Konsep mengkolaborasikan TIK kedalam proses belajar dan mengajar yang lebih dikenal sebagai kegiatan e-learning hadir menjadi sebuah terobosan dalam dunia Pendidikan. Teknologi e-learning menjelma dalam bentuk lain seperti Massive Open Online Course (MOOC) yang dapat menjangkau peserta didik yang sangat besar. Platform pembelajaran ini memungkinkan siapapun dan dimanapun dapat berpartisipasi dengan layanan open acces dan interactive user dengan visi utama adalah untuk menekan biaya pendidikan dan dapat menjangkau peserta didik yang besar. MOOC memberikan berbagai macam kelebihan yang menguntungkan bagi penggunanya, namun terdapat juga beberapa persoalan seperti persoalan. Seperti persoalan tingkat drop out yang cukup tinggi pada peserta didik pengguna MOOC, yang diakibatkan oleh nilai retensi pembelajarannya yang rendah. Hal tersebut terjadi sebagai akibat dari kualitas akses, konten, pembelajaran, dan pedagogi yang cukup rendah dari sistem MOOC. Alasan utama penyebab persoalan tersebut diakibatkan dari besarnya kebergantungan sistem pada keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam jumlah yang cukup besar, dan metode evaluasi yang mumpuni yang mampu mengevaluasi sejauh mana dampak dari PBM (Proses Belajar dan Mengajar) pada MOOC. Penggunaan teknologi dalam proses belajar dan mengajar berfungsi sebagai akselerasi untuk mencapai nilai efektivitas, efisiensi, dan inovasi dari proses. Fakta yang terjadi di lapangan, dukungan teknologi tidak serta merta membantu pencapaian makna yang essensial dari proses belajar mengajar, yaitu adanya perubahan perilaku dan penambahan pengetahuan sebagai bukti keberhasilan proses belajar dan mengajar. Pada hakikatnya, sebuah PBM baik yang bersifat ii tradisional ataupun berbantuan TIK merupakan sebuah aktivitas mengirim dan menerima pengetahuan baru yang kemudian berimbas pada adanya perubahan perilaku, awareness, dan perception. Persoalan hadir ketika proses identifikasi penambahan pengetahuan dan perubahan perilaku adalah bukan hal yang mudah karena membutuhkan waktu dan strategi serta menjadi persoalan tersendiri yang perlu untuk diselesaikan. Salah satu cara untuk mengidentifikasi adanya perubahan perilaku dan penambahan pengetahuan adalah dengan cara mengukur hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik. Penelitian yang dilakukan, bertujuan untuk membangun sebuah model pengukuran hasil belajar dalam lingkungan sistem e-learning yang dapat mengidentifikasi perubahan perilaku dan penambahan pengetahuan secara otomatis.