Hasil Ringkasan
BAB 5 Mariano Nathanael

Jumlah halaman: 2 · Jumlah kalimat ringkasan: 10

59 VI. BAB V PENUTUP VII. VII.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dengan metode magnetik dari anomali medan magnetik di permukaan daerah “X”, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Melalui pengolahan data magnetik dengan metode magnetik dalam geofisika, dapat dtemukan adanya anomali magnetik di atas permukaan daerah “X” dengan nilai medan magnetik maksimum (bernilai positif) dan nilai medan magnet minimum (bernilai negatif) yang mengindikasikan kemungkinan adanya potensi panas bumi di bawah permukaannya. 2. Melalui pemodelan ke depan (forward modelling) dapat diperoleh dugaan struktur geologi di bawah permukaan daerah “X” dalam 3 irisan (slice) yang mana ketiga irisan tersebut menghasilkan pemodelan lapisan-lapisan geologi yang saling bersesuaian satu sama lain. Hal ini mengindikasikan bahwa pemodelan ke depan yang bersifat trial and error yang digunakan menghasilkan analisis yang benar. 3. Melalui hasil pemodelan ke depan yang dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Surfer-16, Magpick dan Mag2dc, dapat ditemukan adanya lapisan batuan di bawah daerah “X” yang yang berupa batuan sedimen dolomit di bagian atas, batuan gamping yang diduga sebagai batuan penudung dari sumber panas bumi dan juga batuan dengan nilai suseptibilitas negatif, yaitu batuan sisipan minera kuarsa yang merupakan batuan yang mengalami alterasi karena suhu tinggi sehingga terjadi penurunan nilai suseptibilitas magnetik batuan. Hal ini mengindikasikan terdapatnya adanya aliran fluida yang panas dari sumber panas bumi yang ada di bawah daerah “X” atau bisa juga mengindikasikan daerah sumber panas bumi itu sendiri. 4. Pada daerah “X” juga ditemukan adanya daerah patahan, yang mengindikasikan patahan tersebut disebabkan oleh tekanan panas bumi yang ada di bawah permukaan daerah “X”. 60 VII.2. Saran Metode geomagnetik merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk melakukan survei pendahuluan pada eksplorasi minyak bumi, panas bumi, batuan mineral maupun untuk keperluan pemantauan (monitoring) gunung berapi. Metode geomagnetik tidak bisa berdiri sendiri dan bukan metode yang lengkap untuk menentukan apakah di bawah permukaan suatu daerah memiliki potensi sumber panas bumi atau tidak. Dalam hal ini diperlukan metode-metode survei lainnya untuk melengkapi hasil analisis dari metode magnetik, sehingga analisis lebih lanjut dengan melakukan kombinasi dari metode geofisika yang lainnya sangat diperlukan untuk dapat memperoleh gambaran yang lebih rinci mengenai struktur bawah tanah dari sebuah daerah yang disurvei..