Hasil Ringkasan
ABSTRAK Mariano Nathanael

Jumlah halaman: 4 · Jumlah kalimat ringkasan: 20

IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DAERAH POTENSI PANAS BUMI DAERAH β€œX” BERDASARKAN PEMODELAN DATA MAGNETIK TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh MARIANO NATHANAEL NIM: 20218006 (Program Studi Magister Fisika) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Januari 2021 i ABSTRAK IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DAERAH POTENSI PANAS BUMI DAERAH β€œX” BERDASARKAN PEMODELAN DATA MAGNETIK Oleh MARIANO NATHANAEL NIM: 20218006 (Program Studi Magister Fisika) Salah satu sumber energi yang terbarukan di Indonesia adalah panas bumi. Potensi dari sumber energi panas bumi ini sangat besar, yaitu mencapai 40% dari potensi panas bumi di dunia yang tersebar di 299 lokasi di seluruh Indonesia (Sugiharta dkk., 2016:3). Salah satu metode geofisika yang dapat digunakan dalam pencarian daerah potensi panas bumi adalah metode magnetik. Metode ini dilakukan berdasarkan pengukuran anomali geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas magnetik dari daerah yang disurvei (Broto dan Putranto, 2011). Melalui pengolahan data magnetik dengan menggunakan pendekatan forward modelling dapat diperoleh dugaan struktur geologi di bawah permukaan daerah β€œX”. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak Surfer 16 dan Magpick untuk melakukan transformasi data magnetik berupa transformasi kontinuasi ke atas dan transformasi reduksi ke kutub. Peta kontur yang dihasilkan diiris dalam 3 irisan yang saling berpotongan dan data setiap irisan diolah dengan pendekatan forward modelling menggunakan perangkat lunak Mag2dc yang memakai metode trial and error. Kedalaman pemodelan adalah 1000 meter dan error pemodelan untuk ketiga slice A-B, A-C, dan A-D masing-masing diperoleh sebesar 3,82%, 5,06% dan 2,89%. Analisis hasil pemodelan ketiga irisan menghasilkan model yang saling bersesuaian satu sama lain. Ditemukan beberapa lapisan batuan, lapisan permukaan diduga berupa batuan sedimen dolomit (suseptibilitas 0,001 dalam satuan SI), lalu di bagian bawah diduga sebagai batuan gamping (suseptibilitas 3,000 dalam satuan SI), yang dapat menjadi batuan penudung dari sumber panas bumi dan juga batuan dengan nilai suseptibilitas negatif (-0,01 SI sampai -1,494 dalam satuan SI), yaitu batuan yang diduga sebagai batuan yang mengalami alterasi sehingga terjadi penurunan nilai suseptibilitas magnetik batuan. Hal ini mengindikasikan terdapatnya adanya aliran fluida yang panas dari sumber panas bumi yang ada di bawah permukaan atau bisa juga mengindikasikan daerah sumber panas bumi itu sendiri. Pada irisan A-B juga ditemukan adanya daerah patahan, yang mengindikasikan patahan tersebut disebabkan oleh tekanan panas bumi yang ada di bawah permukaan daerah β€œX”. Kata kunci : panas bumi, metode magnetik, forward modelling, suseptibilitas. ii ABSTRACT IDENTIFICATION OF SUBSURFACE STRUCTURE OF AREA β€œX” AS GEOTHERMAL POTENTIAL AREA BASED ON MAGNETIC DATA MODELING By MARIANO NATHANAEL NIM: 20218006 (Master’s Program in Physics) One of the renewable energy sources in Indonesia is geothermal energy. The potential of this geothermal energy source is very large, reaching 40% of the world's geothermal potential which is spread over 299 locations throughout Indonesia (Sugiharta et al., 2016:3). One of the geophysical methods that can be used in search for geothermal potential areas is the magnetic method. This method is carried out based on the measurement of geomagnetic anomalies caused by differences in the magnetic susceptibility contrast of the surveyed areas (Broto and Putranto, 2011). Through magnetic data processing using a forward modeling approach, an estimate of the geological structure below the surface of area β€œX” can be obtained. This research uses Surfer 16 and Magpick software to perform magnetic data transformations in the form of upward continuation transformations and reduction to pole transformations. The resulting contour map is sliced into 3 intersecting slices and data for each slice is processed with a forward modeling approach using Mag2dc software which uses trial and error methods. The depth of modeling is 1000 meters and the modeling error for the three slices A-B, A-C, and A-D are respectively 3.82%, 5.06% and 2.89%. Results analysis of the modeling of the three slices are correspond to one another. Several layers of rock were found, the surface layer is thought to be dolomite sedimentary rock (susceptibility 0.001 in SI units), then at the bottom it is thought to be limestone (susceptibility 3,000 in SI units), which can be cap rock from geothermal sources as well as value rocks negative susceptibility (-0.01 SI to -1.494 in SI units), rocks that are thought to be rocks that have changed so that there is a decrease in the value of magnetic rock susceptibility. This indicates the presence of hot fluid flow from geothermal sources that are below the surface or it can also indicate the geothermal source area itself. In slice A-B, a fault area is also found, which indicates the fault is caused by geothermal pressure below the surface of area β€œX”. Key words: geothermal, magnetic method, forward modeling, susceptibility..