i ANALISIS PARAMETER QUANTITATIVE EEG (QEEG) PADA PASIEN PASCA STROKE YANG MENJALANI KOMBINASI TERAPI SEPEDA STATIS DAN CERMIN TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh RUDI SETIAWAN NIM: 23217029 (Program Studi Magister Teknik Elektro) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FEBRUARI 2020 ii ABSTRAK ANALISIS PARAMETER QUANTITATIVE EEG (QEEG) PADA PASIEN PASCA STROKE YANG MENJALANI KOMBINASI TERAPI SEPEDA STATIS DAN CERMIN Oleh Rudi Setiawan NIM: 23217029 (Program Studi Magister Teknik Elektro) Serangan stroke dapat membawa kelainan neurologis seperti berkurangnya kemampuan motorik anggota tubuh dan otot, kognitif, visual dan koordinasi secara signifikan. Berkurangnya tingkat kemandirian dan mobilitas seseorang dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup. Penelitian sebelumnya telah banyak menggunakan dan menganalisis sepeda statis atau cermin sebagai terapi pada pasien pasca stroke. Pada penelitian ini dilakukan perancangan berupa alat terapi untuk pasien pasca stroke dari kombinasi sepeda statis dan cermin. Hal ini bertujuan untuk menemukan parameter kuantitatif EEG yang mengalami perubahan signifikan antara sebelum dengan selama diberikan terapi. Telah dilakukan percobaan kepada 12 subjek pasien stroke dan 12 subjek sehat yang selama terapi diberikan 2 tugas atau perintah, yaitu imaginary (motor imagery) dan motorik (motor execution). Elektroda dipasang sebanyak 8 kanal dengan menggunakan kaidah penempatan 10-20 localization. Hasil selama terapi menunjukkan, bahwa kombinasi terapi sepeda statis dan cermin lebih berpengaruh hasilnya kepada kelompok subjek pasien stroke kanan dibandingkan dengan kelompok subjek pasien stroke kiri. Saat diberikan sesi tugas imaginary, power relatif delta dari subjek pasien stroke kanan turun sebesar -18.65 ± 4.9% (0.0001p ) dan saat sesi tugas motorik sebesar -11.23 ± 6.1% (0.0035p ) sementara rerata power relatif theta hanya menurun signifikan sebesar -6.03 ± 6.4% (0.0429p ) saat sesi tugas imaginary. Kemudian, terapi ini juga berhasil menunjukkan adanya peningkatan power relatif alfa saat sesi tugas imaginary sebesar 5.45 ± 4.2% (0.0161p ) dan rerata saat motorik sebesar 6.92 ± 4.6% (0.0024p ). Selanjutnya, pada power relatif beta juga meningkat saat imaginary sebesar 19.23 ± 9.1% (0.0026p ) dan motorik sebesar 7.29 ± 7.5% ( 0.0194p ). Dapat disimpulkan jika paramater power relatif, amplitudo dan waktu untuk P300, serta rasio di C3 dan C4 mengindikasikan perubahan selama terapi menuju ke arah sehat, khsususnya pada pasien penderita stroke kanan. Kata Kunci : Cermin, Pasien Pasca-Stroke, QEEG, Sepeda Statis, Terapi Kombinasi. iii ABSTRACT ANALYSIS OF QUANTITATIVE EEG (QEEG) PARAMETERS ON POST-STROKE PATIENTS UNDERGOING STATIC BICYCLE AND MIRROR COMBINATION THERAPY By Rudi Setiawan NIM: 23217029 (Master’s Program in Electrical Engineering) Stroke causes neurological disorders such as reduced muscle motor skills, as well as cognitive, visual, and coordination functions, significantly. The reduced level of independence and mobility of a person can affect their quality of life. Previous research used static bicycles or mirrors for stroke therapy. This work combined both static bicycle and mirror therapy for post-stroke patients. This study aimed to find quantitative EEG parameters that can be used to characterize neurological change. Twelve post-stroke patients and twelve healthy subjects were given 2 tasks, namely imaginary (motor imagery) and action (motor execution). The electrodes were placed on 8 points with 10-20 localization principle rules. The result showed that static bicycle and mirror combination therapy has more effect on a subject group of right stroke patients than a subject group of left stroke patients. When given imaginary session (motor imagery), in relative power of delta-band frequency of right stroke patients decreased by -18.65 ± 4.9% (0.0001p ) and action session (motor execution) by -11.23 ± 6.1% (0.0035p ), while average relative power of theta frequency band only decreased significantly by -6.03 ± 6.4% (0.0429p ) at imaginary session. Then, this therapy also succeeded in enhancement relative power of alpha frequency band when given imaginary session, i.e 5.45 ± 4.2% (0.0161p ) and action session, i.e 6.92 ± 4.6% (0.0024p ). Furthermore, the relative power of the beta frequency band also increased when given an imaginary session by 19.23 ± 9.1% (0.0026p ) and action session by 7.29 ± 7.5% (0.0194p ). In conclusion, relative power, amplitude and time of P300 and C3 to C4 ratio indicated improvement toward healthy data especially for right stroke patient subjects during therapy. Keywords : Combination Therapy, Mirror, Post-Stroke Patients, QEEG, Static Bicycle. iv ANALISIS PARAMETER QUANTITATIVE EEG (QEEG) PADA PASIEN PASCA STROKE YANG MENJALANI KOMBINASI TERAPI SEPEDA STATIS DAN CERMIN Oleh Rudi Setiawan NIM: 23217029 (Program Studi Magister Teknik Elektro) Institut Teknologi Bandung Menyetujui Pembimbing Tanggal ……………………… (Dr. Hasballah Zakaria, S.T.,M.Sc) v PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada penulis dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin penulis dan harus disertai dengan kaidah ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Sitasi hasil penelitian Tesis ini dapat di tulis dalam bahasa Indonesia sebagai berikut: Setiawan, Rudi. (2020): Analisis Parameter Quantitative EEG (QEEG) Pada Pasien Pasca Stroke Yang Menjalani Kombinasi Terapi Sepeda Statis dan Cermin, Tesis Program Magister, Institut Teknologi Bandung. dan dalam bahasa Inggris sebagai berikut: Setiawan, Rudi. (2020): Analysis of Quantitative EEG (QEEG) Parameters on Post-Stroke Patients Undergoing Static Bicycle and Mirror Combination Therapy, Master’s Thesis, Institut Teknologi Bandung. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Dekan Sekolah Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. vi Dipersembahkan kepada keluarga tercinta yang doanya tiada henti mengalir. Semoga Allah selalu memberikan ridho dan barokah-Nya untuk kita bersama. . vii KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbilalamin, puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya, penulis mampu menyelesaikan penelitian tesis ini. Terselesainya tesis ini, tentunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatakan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Orang tua dan keluarga yang selalu memberi dukungan penuh, motivasi, semangat dan doa yang tiada henti hingga terselesaikannya naskah tesis ini, 2. Dr. Hasballah Zakaria, S.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing atas bimbingan, masukan dan arahannya, 3. Adre Mayza, dr., Sp.S. yang telah memberikan pandangan, saran dan pendapatnya mengenai bidang neurologi dari sisi klinisi, 4. Klinik Mandiri Center Stroke & Neuro Rehabilitation yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian ini, 5. PT. Eracita Astamida yang telah memberikan bantuan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian, 6. LPDP yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mendapatkan beasiswa penuh selama 2 tahun.