Hasil Ringkasan
NILAI SIGNIFIKANSI BUDAYA KAMPUNG WISATA BATIK KAUMAN SURAKARTA TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh LEYNA AYUSHITARUM NIM: 25616017 (Program Studi Magister Rancang Kota) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Maret 2020 i ABSTRAK NILAI SIGNIFIKANSI BUDAYA KAMPUNG WISATA BATIK KAUMAN SURAKARTA Oleh Leyna Ayushitarum NIM: 25616017 (Program Studi Magister Rancang Kota) Nilai signifikansi budaya berperan penting dalam menggambarkan identitas asli kawasan sekaligus menentukan tindakan pelestarian dalam proses pengembangan dan perancangan kawasan cagar budaya. Nilai signifikansi kawasan yang berhasil diidentifikasi sangat berperan dalam mencegah hilangnya identitas dan pudarnya keaslian kawasan sebagai dampak pengembangan yang tidak terkendali dan tuntutan dari berbagai aspek. Bentuk pengembangan kawasan yang marak dilakukan saat ini adalah pengembangan kampung tematik. Contoh salah satu pengembangan kampung tematik adalah kampung tematik di kawasan cagar budaya. Persoalan yang terjadi dalam pengembangan kampung tematik tersebut dicurigai belum didasari dengan nilai-nilai signifikansi kawasan. Pengembangan kampung tematik di kawasan cagar budaya sebenarnya tidak hanya berkaitan erat dengan sektor ekonomi dan pariwisata, tetapi juga sektor budaya dan sektor pendidikan. Kota Surakarta atau yang dikenal sebagai Kota Solo adalah salah satu Kota Pusaka yang memiliki banyak sekali warisan alam, sejarah, dan budaya yang kemudian menjadi aset pariwisata yang sangat penting. Berdasarkan SK Walikota Surakarta No. 646/1-2/1/2013, Kota Surakarta memiliki total 6 aset kawasan cagar budaya dan 69 aset bangunan cagar budaya. Selain itu, Kota Solo juga berperan sebagai salah satu deklarator dan anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia (Surakarta, 2018). Kekayaan warisan budaya menjadikan pariwisata yang dikembangkan di Kota Solo berbasis pada pariwisata budaya. Salah satu pengembangan kampung tematik di kawasan cagar budaya Kota Surakarta adalah Kampung Kauman. Kampung Kauman telah resmi menjadi kampung wisata batik pada tahun 2006. Kampung Kauman juga sebagai kawasan strategis pariwisata daerah yang masuk ke dalam bagian kawasan strategi pariwisata Keraton Surakarta (Bappeda Surakarta, 2016) sekaligus sebagai kawasan pusaka (Kemdikbud, 2016). Persoalan praktis Kampung Kauman berasal dari perubahan fungsi dan aktivitas, perubahan fisik lingkungan, perubahan tipologi bangunan, perubahan sosial. Kampung Kauman mengalami perbaikan setelah resmi menjadi kampung wisata. Pengembangan dan perbaikan Kampung Kauman yang ada saat belum didasari pada nilai-nilai signifikansi karena belum diidentifikasinya nilai signifikansi tersebut. ii Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi nilai-nilai signifikansi budaya Kampung Kauman Surakarta. Nilai signifikansi tersebut diharapkan berguna sebagai dasar pertimbangan dalam pengembangan dan perancangan Kampung Kauman sebagai kampung wisata sehingga karater, identitas, dan nilai penting kawasan tidak hilang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.