Hasil Ringkasan
35 Bab V HasilPenelitian dan Pembahasan V.1Gambaran UmumSubjekPenelitian Penelitian ini diawali dengan penetapan subjek penelitian, kemudian pengajuan persetujuan dari Komisi Etik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, dilanjutkan seleksi dan wawancara subjek penelitian.Secara keseluruhan subjek penelitian berjumlah 56 orang dimana jumlah subjek yang memenuhi kritera inklusi yaitu 36 orang dan gambaran subjek dapat dilihat pada GambarV.1 GambarV.1Gambaran UmumSubjekPenelitian Gambar 1. menjelaskan kriteria subjek penelitian berdasarkan faktor resiko yang tidak bisa diperbaiki diantaranya jenis kelamin dan usia.Berdasarkan data jenis kelamin, persentase sukarelawan laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Secara keseluruhan, risiko aterosklerosis koroner lebih besar pada laki-lakidibandingkanpada perempuan.Subjek perempuan relatif memiliki proteksi tubuh lebih baik terhadap penyakit ini sampai usia sebelum menopause, dan kemudian menjadi sama rentannya seperti pada laki-laki setelah menopause. Efek perlindungan estrogen dianggap menjelaskan adanya imunitasperempuan pada usia sebelum menopause, tetapi pada kedua jenis kelamin dalam usia 60 hingga 70-an, frekuensi kejadian infark miokardium menjadi setara. Adanya hormonestrogen padaperempuanyang masih aktif menstruasi akan menekan Lp(a) atau Lipoprotein-a.Lp(a) ini berperan sebagai penggumpal yang kemudian 0 20 40 60 80 100 120 Umur Jenis Kelamin Pendidikan Status Pekerjaan P e r s e n t a s e ( % ) <45 >45 Laki-laki Wanita SMA S1 S2 Kerja Tidak Kerja 36 bersama-sama plak yang ada dalam pembuluh arteri akan menyumbat aliran darah sehingga muncul serangan jantung. Selain sebagai hormon, estrogen juga berfugsi sebagai antioksidan. Kolesterol LDL lebih mudah menembus plak di dalam endotel apabila dalam kondisi teroksidasi. Peran estrogen sebagai antioksidanadalah mencegah proses oksidasi LDL, sehingga kemampuan LDL untuk menembus endotel berkurang. Peranan estrogen yang lain adalah melebarkan pembuluh darah jantung, sehingga aliran darah menjadi lancar dan jantung memperoleh suplai oksigen secara cukup. Hilangnya estrogen pada masa menopause juga memiliki efek yang kritis terhadap berkurangnya absorbsi kalsium. Kalsium sendiri merupakan mineral yang tidak hanya berperan terhadap kepadatan tulang, namun juga memiliki manfaat terhadap jantung, seperti mengatur dan mengontrol tekanan darah, mencegah pembekuan darah, berperan terhadap fungsi kontraktilitas otot jatung, dan mengurangi resiko serangan jantung mendadak.(Barret, 2013) Berdasarkan parameter usia, sukarelawan lebih banyak masuk kategori dewasa (usia dibawah 45 tahun). Kerentanan terhadap aterosklerosis koroner meningkat seiring bertambahnya usia. Namun demikian jarang timbul penyakit serius sebelum usia 40 tahun, sedangkan dari usia 40 tahun sampai 60 tahun, insiden Infark Miokardium (IM) meningkat lima kali lipat. Berdasarkan data yang diperoleh dari GambarV.1 semua sukarelawan tidak memiliki riwayat kardiovaskuler. Riwayat pada keluargayaitu saudara laki-laki atau orang tua yang menderita penyakit ini sebelum usia 50 tahun, meningkatkan kemungkinan timbulnya aterosklerosis prematur.Keturuan dari seseorang penderita PJK prematur diketahui menyebabkan perubahan dalam penanda aterosklerosis awal, misal reaktivitas arteria brakialis dan peningkatan tunika intima arteria karotis dan penebalan tunika media. Adanya hipertensi, seperti peningkatan homosistein dan peningkatan lipid, ditemukan pada individu tersebut. Penelitian yangmenunjukkanbahwa adanya riwayat dalam keluarga 37 mencerminkan suatu predisposisi genetik terhadap disfungsi endotel dalam arteria koronaria. V.2Data Karakteristik Subjek Pada penelitian ini sebagai data deskriptif, selain pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan antropometri meliputi (berat badan, tinggi badan) yang menjadi dasar perhitungan BMI (Body mass index). Hasil pemeriksaan antropometri dapat dilihat pada Gambar V.2 GambarV.2.