Hasil Ringkasan
3 BabIITinjauan Pustaka II.1Lemak Lemak adalah golongan dari lipida (latin yaituliposyang artinya lemak). Lipid merupakan zat yanglarut dalam pelarutnon polar dan tidak larut dalam air. Sifat kelarutan ini yang membedakan lipiddari golongan senyawa alam penting lain seperti protein dan karbohidrat yang pada umumnya tidak larut dalam pelarut non polar.Lipid dapat larut dalam pelarut organik non polarseperti benzena, ether, heksana, dan methanol. Lipid dapat dikelompokkan berdasarkan struktur dan karakteristik non polar menjadi lemak (fat), lilin, fosfolipid, sfingolipid, glikolipid, eikosanoat, steroid, lipoprotein, dan vitamin yang larut di dalam lemak. Beberapa lemak memiliki gugus polar dan non polar, sehingga bersifat amfipatik yang akan membentuk misel di dalamair.Lipid non polar berperan dalam metabolisme, khususnya sebagai cadangan energi. Sementara lipidpolar berperan di dalam membransel dan membran organel untukmelindungi isi sel dan organel dari lingkungan luar sel (Linder, 1992). Beberapa fungsi lemak dalam tubuh manusiayaitutrigliserida. Trigliserida adalah bentuk lemak yang paling efisien untuk menyimpan kalor yang penting untuk proses-proses yang membutuhkan energi dalam tubuh. Disamping sebagai sumber energi, trigliserida dapat dikonversi menjadi kolesterol, fosfolipid dan bentuk lipid lain apabila dibutuhkan. Sebagai jaringan lemak, trigliserida juga mempunyai fungsi fisik yaitu sebagai bantalan tulang-tulang dan organ-organ vital; melindungi organ-organ dari guncangan atau trauma. Lemak dibawah kulit juga berperan sebagai insulator dari panas maupun dingin. Fosfolipiddan kolesterolmempunyai fungsi pokok dalam pembentukkan semua membran sel (bagian dalam/interior). Kolesterol juga merupakan substrat untuk pembentukkan zat-zat essensial termasuk asam empede yang dibuat oleh hati, pembentukanhormon-hormon steroid (dari glukokortikoid dan aldosteron dalam korteks adrenal sampaiprogesteron,estrogen dan androgen),jugasintesis vitamin D (Linder,1992). Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB : Hanya di pergunakan di area kampus ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 4 II.1.1Jalur Transport Lemak Terdapat 3 bentuk utama lemak yang didapatkan dalam diet manusia dan mamalia lainnya, yaitu: (1) Gliserida terutama trigliserida (triacylglycerol);bentuk ini adalah bentuk lemak yang disimpan untuk energi dan merupakan bentuk yang paling banyak terdapat dalam bahan-bahan makanan dan jaringan; (2) Fosfolipid, dan (3) Sterol, terutama kolesterol. Makanan yang dikonsumsi akanmasuk ke dalam tubuh untuk diolahdidalam sistempencernaan.Lemakbersifat hidrofobik,agar dapat diangkut kedalam pembuluh darah lemak mesti berikatan dengan lipoprotein.Pendistribusian lemak dan kolesterol dalam darah dilakukan melalui 2 jalur yaknijalureksogen dan jalur endogen.(Guyton, 2007) i.Jalur Eksogen Trigliserida dan kolesterol yangdikonsumsi oleh manusia,didalam usus dikemas sebagai kilomikron (selain kolesterol yang berasal dari makanan, dalam usus juga terdapat kolesterol darihati yang diekskresi bersama empedu ke usus halus). Kilomikron ini akan masuk ke saluran limfe dan akhirnya melalui duktus torasikusasam lemak masuk ke dalam aliran darah. Didalam jaringan lemak trigliserida dalam kilomikron akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase yang berasal dari endotel menjadi dan kilomikron remnant. Asam lemak bebas akan menembus endotel dan masuk ke jaringan lemak/sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali (cadangan) atau dioksidasi (energi), tetapi apabila terdapat dalam jumlah yang banyak, sebagian akan diambil oleh hati menjadi bahan untuk pembentukan trigliserida hati. Kilomikronremnantakan dibawa ke hati (dibersihkan oleh hati) dari sirkulasi dengan mekanisme endositosis oleh lisosom menghasilkan kolesterol bebas yang akan digunakan untuk sintesis berbagai struktur (membran plasma, myelin, hormon steroid dan sebagainya), disimpan dalam hati sebagai kolesterol ester lagi/diekrsesi kedalam empedu (sebagaikolesterol/ asam empedu) atau diubah menjadi lipoprotein endogen yang dikeluarkan ke dalam plasma. Kilomikron paska makan (postprandial) mereda 8-10 jam setelah Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB : Hanya di pergunakan di area kampus ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 5 makan, jadi adanya kilomikron dalam plasma sewaktu puasa dianggap abnormal.