Hasil Ringkasan
31 BAB IV Hasil dan Pembahasan IV.I Model Kinetik Torefaksi Mikro Dalam penelitian ini dilakukan estimasi parameter model kinetik untuk mendapatkan nilai konstanta Arrhenius dan energi aktivasi dalam proses torefaksi. Model kinetik yang digunakan adalah model Simple Arrhenius dan Distibuted Activation Energy Model (DAEM). Pada model kinetik ini dilakukan validasi dengan data analisis TGA yang telah dilakukan kemudian didapatkan nilai parameter kinetik yang optimum untuk proses torefaksi yang terjadi. Pemodelan kinetik ini juga disebut sebagai pemodelan torefaksi mikro karena partikel yang digunakan dianggap sangat kecil kemudian diasumsikan temperatur seragam di setiap posisi arah radial sehingga tidak ada pengendalian panas dan massa. 1. Model biomassa Gambar IV.1 menunjukkan perbandingan antara model Simple Arrhenius dengan DAEM. DAEM lebih cocok digunakan untuk memodelkan proses torefaksi biomassa karena model ini memiliki nilai error yang lebih kecil dengan nilai R 2 sebesar 0,9996. Nilai konstanta Arhenius, energi aktivasi dan orde reaksi ditunjukkan pada Tabel IV.1. Energi aktivasi untuk model Simple Arrhenius sebesar 54.879 J/mol sedangkan untuk DAEM rata-rata nilai energi aktivasi sebesar 64.716,4 J/mol. 32 (a) (b) Gambar IV.1 Grafik perbandingan antara model Simple Arrhenius (a) dan DAEM (b) untuk umpan biomassa. 33 Tabel IV.1 Nilai parameter hasil optimasi dengan model Simple Arrhenius dan DAEM umpan biomassa. Parameter Simple Arrhenius DAEM Konstanta Arrhenius (A, s -1 ) 15.120 4.617 Energi Aktivasi (Ea , J/mol) 54.879 68.716,4 Orde reaksi (n) 1 1,0464 R 2 0,9945 0,9996 Hasil pemodelan terlihat orde reaksi DAEM tidak jauh berbeda dengan model simple arrhenius. Tidak seperti orde reaksi dan energi aktivasi, nilai konstanta Arrhenius terdapat perbedaan yang cukup besar antara model Simple Arrhenius dan DAEM. Sebagai perbandingan dipaparkan data penelitian yang dilakukan oleh Chen dkk. (2015). Hasil estimasi parameter dapat dilihat pada Tabel IV.2 berikut. Orde reaksi untuk biomassa dengan menggunakan model simple Arrhenius adalah satu. Tabel IV. 2 Hasil estimasi parameter dari penelitian yang dilakukan oleh Chen dkk. (2015).