15 Bab II Gambaran Wilayah Kajian Gambaran Umum DAS Karang Mumus terletak antara 0°19’28,93” LS - 0°26’54,72” LS dan 117°12’06,24” BT - 117°15’41,27” BT. DAS Karang Mumus memiliki luas 321,57 km 2 (BWS Kalimantan III, 2017). Secara administratif, DAS Karang Mumus berada di wilayah Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kawasan hulu DAS Karang Mumus termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kecamatan Muara Badak), bagian tengah DAS Karang Mumus meliputi wilayah Kota Samarinda (Kecamatan Samarinda Utara), sedangkan bagian hilir DAS Karang Mumus termasuk ke dalam wilayah Kota Samarinda. Gambar II.1 Peta Sub DAS Karang Mumus (Sumber: BWS Kalimantan III, 2019) II.1.1 Kondisi Geografi Wilayah Kota Samarinda memiliki luas 71.800 hektar, yang mencakup ruang darat dan air. Posisi geografis wilayah kota terletak terletak di wilayah khatulistiwa antara 16 117º03’00’’ BT dan 117º18’14’’ BT serta diantara 00º19’02’’ LS dan 00º42’34’’ LS. Secara administrasi wilayah Kota Samarinda berbatasan dengan : x Sebelah Utara : Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kertanegara, x Sebelah Timur : Kecamatan Muara Badak, Anggana dan Sanga-Sanga Kabupaten Kutai Kertanegara, x Sebelah Selatan : Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kertanegara, x Sebelah Barat : Kecamatan Tenggarong Seberang dan Muara Badak Kabupaten Kutai Kertanegara. Wilayah administrasi Kota Samarinda terbagi menjadi 10 (sepuluh) kecamatan yang meliputi : 1. Kecamatan Samarinda Kota 2. Kecamatan Samarinda Ulu 3. Kecamatan Samarinda Ilir 4. Kecamatan Samarinda Seberang 5. Kecamatan Samarinda Utara 6. Kecamatan Palaran 7. Kecamatan Sungai Pinang 8. Kecamatan Sungai Kunjang 9. Kecamatan Sambutan 10. Kecamatan Loa Janan Ilir 17 Gambar II.2 Peta administrasi Kota Samarinda (Sumber: Pemerintah Kota Samarinda, 2019) II.1.2 Topografi Berdasarkan topografinya, maka wilayah Kota Samarinda berada di ketinggian antara 0 – 200 m dpl, dan hampir 24,17 % berada di ketinggian 0 – 7 m dpl, 18 umumnya terletak di dekat Sungai Mahakam sekitar 41,10 % berada dalam ketinggian 7 – 25 m dpl, dan 32,48 % berada di ketinggian 25 – 100 m dpl. Gambar II.3 Peta kelas lereng Sub DAS Karang Mumus (Sumber: BWS Kalimantan III, 2019) II.1.3 Tata Guna Lahan Pola penggunaaan lahan di Kota Samarinda berkembang mengikuti pola penyebaran penduduk perkotaan. Penyebaran penduduk sebagian besar terdapat di lokasi-lokasi kegiatan yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota dan didukung dengan prasarana dan sarana transpostasi yang memadai, seperti pusat perdagangan, pusat industri, dan lokasi transmigrasi. Penggunaan tanah di Kota Samarinda yang paling luas adalah pekarangan/ bangunan dan halaman sekitarnya sebesar 28.666 ha atau 39,92% dari luas Kota Samarinda, diikuti lahan kering sementara tidak diusahakan sebesar 12.909 ha atau 17,98%. Sedangkan paling sempit wilayahnya dibanding presentasi luas adalah rawa-rawa/ kolam seluas 362 ha atau 0,50%. 19 Gambar II.4 Peta tata guna lahan Sub DAS Karang Mumus (Sumber: BWS Kalimantan III, 2019).