88 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis tebal lapis tambah yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa hal yang dapat menjadi kesimpulan dari penelitian ini, yakni; A. Tebal overlay program Circly Dan program Kenlayer Linier Circly menganggap bahwa material perkerasan bersifat linier elastic terhadap respon dari adanya tegangan yang terjadi, kondisi tersebut sama halnya dengan program Kenlayer linier elastic. Hasil analisis menunjukan bahwa tebal lapis tambah dengan menggunakan program Circly lebih besar jika dibandingkan dengan program Kenlayer untuk pemodelan 2 lapisan maupun 3 lapisan, baik untuk arah Subang menuju Palimanan maupun Palimanan menuju Subang. Hal ini dikarenakan besaran output berupa regangan tarik dan juga regangan tekan yang terjadi pada titik yang ditinjau pada program Circly lebih besar dibanding dengan output program Kenlayer, sehingga beban ijijn hasil perhitungan menggunakan output program Circly lebih besar dibanding program Kenlayer. B. Tebal overlay program Kenlayer linier dan Kenlayer non-linier Analisis program Kenlayer dengan asumsi material bersifat linier hasilnya lebih tebal dibanding hasil analisis program Kenlayer non linier baik untuk pemodelan 2 lapisan maupun 3 lapisan. Hal ini dikarenakan hasil output berupa tensile strain dan compressive strain pada asumsi linier lebih besar dibandingkan non linier sehingga besaran beban ijin program Kenlayer linier lebih besar dengan program Kenlayer non linier. Sementara itu dalam studi kasus kebutuhan tebal lapis tambah dengan arah Subang lebih tebal dibanding arah Palimanan dikarenakan design repetition arah Subang yang juga lebih besar oleh karenanya besaran tebal lapis tambah minimum arah Subang lebih tebal agar mampu menahan beban repetisi rencana. 89 C. Kesimpulan umum Program Circly menghasilkan beban ijin berdasarkan jumlah lintasan lebih menentukan kriteria fatigue dibandingkan kriteria deformasi permanen.