52 BAB IV PENYAJIAN DATA IV.1 Data Perkerasan Pada Sub bab ini akan dijelaskan mengenai data-data yang dibutuhkan untuk melakukan analisis evaluasi struktural pada ruas jalan. IV.1.1 Data Struktur Perkerasan Terpasang TOL CIPALI (Cikopo- Palimanan) dalam hal ini KM 110+00 hingga KM 115+00 dari arah Subang menuju Palimanan dan arah sebaliknya yakni arah Palimanan menuju Subang yang menjadi lokasi penelitian menggunakan jenis struktur perkerasan lentur. Adapun jenis struktur perkerasan terpasang dapat dilihat pada Gambar 4.1 dibawah ini; a. Asphalt Concrete (AC) merupaka lapisan perkerasan yang terletak paling atas dan berfungsi sebagai lapisan aus. b. Asphalt Binder Course merupakan lapisan yang berfungsi debagai lapisan pengikat. c. Asphalt Treated Base (ATB) merupakan lapisan perkerasan yang berfungsi sebagai bagian konstruksi perkerasan yang menahan beban roda dan sebagai lapisan drainase bawah permukaan. d. Base (agregat kelas A) merupakan lapisan terletak antara tanah dasar dan lapis pondasi yang berfungsi sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebar beban roda. Biasanya terdiri atas lapisan dari material berbutir (granular material) yang dipadatkan. e. Tanah Dasar. Untuk kondisi tanah dasar eksisting memiliki nilai CBR 6%. Gambar IV.1 Struktur Perkerasan Terpasang 53 IV.1.2 Data Lendutan FWD Data lendutan dan temperatur perkerasan diperoleh dari data sekunder yang dilakukan oleh PT Lintas Marga Sedaya dengan menggunakan alat FWD pada tahun 2017. Dimana alat ini terdiri atas plat piringan beban 300, beban 200 kg dan tinggi jatuh 315 mm. Alat ini memiliki 9 buah deflector, dengan jarak 0, 200, 300, 450, 600, 900, 1200, 1500, dan 1800 mm antar tiap deflector dari beban pusat. Temperatur perkerasan juga tercatat pada saat dilakukan pengukuran dengan alat ini. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa untuk lajur Subang – Palimanan yang selanjutnya disebut sebagai lajur A dalam penelitian ini memiliki rentang Dmax yakni 22 – 386 micron dan utnuk lajur Palimanan – Subang yang selanjutnya disebut sebagai lajur B memiliki rentan Dmax 23 – 574 micron dengan temperatur untuk lajur A antara 26,1 o C – 73 o C dan untuk lajur B memiliki temperature 27,2 o C – 61 o C. Data tersebut dapat dilihat pada pada Lampiran E IV.2 Data Lalu Lintas Adapun data lalu lintas yang digunakan adalam penelitian ini yakni berupa data sumbu kendaraan dan data jumlah kendaraan yang melewati wilayah kajian. IV.2.1 Data Beban Sumbu Kendaraan Seturut dengan penggolongan jenis kendaraan yang didapat diketaui bahwa golongan kendaraan yang melewati jalan Tol Cipali terbagi menjadi lima jenis golongan kendaraan (Tabel IV.1). Perbedaan ini terletak pada dimensi kendaraan, kemampuan mengangkut barang dan berat total kendaraan serta jenis konfigurasiya yang disesuaikan dengan peraturan perubahan muatan sumbu terberat (MST). Survey WIM sendiri merupakan survey proses perhitungan berat kotor melalui kendaraan yang bergerak dan proporsi pembagian berat kendaraan terhadap roda dan sumbu kendaraan tersebut dengan cara mengukur dan menganalisis hasil tekanan dinamis roda kendaraan yang tercatat. Hasil survey WIM digunakan untuk memperoleh nilai Truck Factor (TF) dari tiap jenis golongan kendaraan. Dimana truk factor sendiri merupakan jumlah 54 pemakaian beban ekivalen pada setiap sumbu kendaraan yang mewakili setiap jenis kendaraan dan dihitung berdasarkan angka ekivalen dari setiap jenis kendaraaan dari masing masing golongan.