ANALISIS TEBAL LAPIS TAMB AH PERKERASAN LENTUR DENGAN MENGGUNAKAN METO DA AUSTROAD 2010 DAN PROGRAM KENPAVE (Studi Kasus : Jalan Tol CIPALI (Cikopo – Palimanan) Km 110+000 sampai dengan 115+000) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh YANSEN STEVENSON LAU NIM : 26916002 (Program Studi Magister Teknik Sipil) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Maret 2019 i ABSTRAK ANALISIS TEBAL LAPIS TAMB AH PERKERASAN LENTUR DENGAN MENGGUNAKAN METO DA AUSTROAD 2010DAN PROGRAM KENPAVE (STUDI KASUS: Jalan Tol CIPALI (Cikopo – Palimanan) Km 110+000 sampai dengan 115+000) Oleh Yansen Stevenson Lau NIM : 26916002 (Program Studi Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya) Jalan Tol memiliki peran yang penting terhadap perkembangan ekonomi masyarakat sehingga memerlukan kinerja jalan atau standar pelayanan minimal (SPM) yang mantap, sebagaimana terjabar dalam PP No 34 Tahun 2006 tentang jalan. Jalan TOL CIPALI beroperasi di tahun 2015 yang menghubungkan cikampek ke Palimanan. Oleh karenanya penting untuk dilakukan pemeliharaan struktural dalam hal ini dengan menambah lapis tambah agar struktur perkerasan tetap mantap dalam menopang beban repetisi yang terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Penelititan ini bertujuan untuk menganalisis tebal lapis tambah dengan menggunakan prosedur mekanistik AUSTROAD 2010 dengan bantuan program CIRCLY dan program KENPAVE dengan wilayah studi pada tol CIPALI antara KM 110+000 hingga 115+000 dari tahun 2017 hingga tahun 2022. Merujuk pada hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa tebal lapis tambah yang dihitung dengan menggunakan bantuan program CIRCLY membutuhkan tebal minimum 170 mm untuk asumsi model 2 lapisan dan 3 lapisan arah menuju Subang dan 160 mm untuk model 2 lapisan dan 150 mm untuk asumsi model 3 lapisan arah menuju Palimanan. Kebutuhan tebal lapis tambah degan analisis menggunakan program KENLAYER linier elastik arah Palimanan yakni 140 mm model 2 lapisan dan 100 mm model 3 lapisan, sementara itu tebal lapis tambah arah Subang yakni 160 mm untuk model 2 lapisan dan 130 mm untuk model 3 lapisan. Kebutuhan tebal lapis tambah analisis menggunakan program kenlayer non-linier elastik arah Palimanan yakni 120 mm untuk model 2 lapisan dan 80 mm untuk model 3 lapisan. Sementara itu arah Subang yakni 140 mm untuk model 2 lapisan dan 100 mm untuk model 3 lapisan. Kata Kunci : Perkerasan Lentur, AUSTROAD 2010, KENLAYER, CIRCLY, Lapis Tambah ii iii ABSTRACT OVERLAY THICKNESS ANALYSIS OF FLEXIBLE PAVEMENT USING AUSTROAD 2010 METH OD AND KENPAVE PROGRAM (CASE STUDY: Freeway CIPALI (Cikopo - Palimanan) Toll Road Km 110 + 000 until 115 + 000) By Yansen Stevenson Lau NIM : 26916002 (Magister Program in Highway Engineering and Development) Toll Road has an important role in order to increase economic development. It is necessary to make roads improvement or increasing road serviceability or minimum service standards (SPM), describes in the PP No. 34 of 2006 regarding roads. TOL CIPALI Road is operated in 2015 which connects between Cikampek to Palimanan, Therefore it is important to carry out structural maintenance, in this case by adding overlay so that the pavement structure remains stable in supporting the repetition load which is increase over time. The purposed of this research is analyzed thickness overlay using mechanistic procedure by Austroad 2010 helping by Circly and also analyzed thickness overlay using Kenlayer in TOL CIPALI KM 110 + 000 - 115 + 000 as the location of research from 2017 until 2022. Referring to the results of the analysis it was found that the overlay thickness calculated using the Circly program, it requires a minimum thickness 170 mm for 2-layers model and 3 layers models direction towards Subang. In order to the direction towards Palimanan it requires 160 mm for 2 layers model and 150 mm for 3 layers model. The need for overlay thickness towards Palimanan Direction in Kenlayer linear elastic program requires 140 mm for 2 layers model and 100 mm 3 layers model, meanwhile the overlay thickness towards Subang which is 160 mm for 2 layers model and 130 mm for 3 layers model. The overlay thickness analysis in Kenalayer non-linear elastic program requires 120 mm for the 2 layer model and 80 mm for the 3 layer model. Meanwhile the direction towards Subang is 140 mm requires for the 2 layer model and 100 mm for the 3 layer model. Key words: Flexible Pavement, AUSTROAD 2010, KENLAYER, CIRCLY, Overlay Thickness iv v ANALISIS TEBAL LAPIS TAMB AH PERKERASAN LENTUR DENGAN MENGGUNAKAN METO DA AUSTROAD 2010 DAN PROGRAM KENPAVE (Studi Kasus : Jalan Tol CIPALI (Cikopo – Palimanan) Km 110+000 sampai dengan 115+000 Oleh Yansen Stevenson Lau NIM : 26916002 (Program Studi Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya) Institut Teknologi Bandung Menyetujui Tim Pembimbing Tanggal .................................. Pembimbing Pertama (Prof. Dr. Bambang Sugeng Subagio, DEA) Pembimbing Kedua (Dr. Ir.Sri Hendarto, MSc.) vi vii PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Sitasi hasil penelitian Tesis ini dapat ditulis dalam bahasa Indonesia sebagai berikut: Lau, Yansen Stevenson. (2019): Analisis Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur Dengan Menggunakan Metoda Austroad 2010 dan Program Kenpave (Studi Kasus: Jalan Tol Cipali (Cikopo – Palimanan) Km 110+000 Sampai Dengan 115+000), Tesis Program Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya, Institut Teknologi Bandung. dan dalam bahasa Inggris sebagai berikut: Lau, Yansen Stevenson. (2019): Overlay Thickness Analysis Of Flexible Pavement Using Austroad 2010 Method And Kenpave Program (Case Study: Freeway Cipali (Cikopo - Palimanan) Toll Road Km 110 + 000 Until 115 + 000), Master’s Thesis, Institut Teknologi Bandung. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Dekan Sekolah Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. viii ix Pater Noster, Qui Es In Caelis: Sanctificetur Nomen Tuum; Adveniat Regnum Tuum; Fiat Voluntas Tua, Sicut In Caelo, Et In Terra. Panem Nostrum Cotidianum Da Nobis Hodie; Et Dimitte Nobis Debita Nostra, Sicut Et Nos Dimittimus Debitoribus Nostris; Et Ne Nos Inducas In Tentationem; Sed Libera Nos A Malo. Dipersembahkan kepada orang tuaku Papa Damianus Lau, Mama Kerestina Laimeheriwa, serta Adekku tercinta Lenny Meildrien Lau yang senantiasa mendukungku. x xi KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan karunia dan berkat sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penelitian dalam tesis ini dilakukan untuk melengkapi salah satu syarat dalam menyelesaikan program Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya Institut Teknologi Bandung. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian tesis ini, antara lain: 1. Papa Damianus Lau, Mama Kerestina Laimeheriwa, Adek Leny Meildrien Lau penulis mengucapkan terima kasih untuk segala dukungan dan doanya dari awal hingga selesainya tesis ini. 2. Prof. Dr. Ir. Bambang Sugeng S, DEA sebagai dosen pembimbing I dan Dr. Ir. Sri Hendarto, M.Sc sebagai dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, kepada penulis dalam proses penulisan tesis ini. 3. Dr.Eng. Febri Zukhruf, ST, MT sebagai penguji yang telah memberikan saran, nasehat dan kritik membangun demi penyempurnaan tesis ini. 4. PT Lintas Marga Sedaya atas bantuan dalam penyediaan data 5. P2JN Jawa Barat sebagai informan peneliti dalam penyediaan data. 6.