147 Konsep Koneksi dan Building Frontage pada Blok D Konsep Koneksi dan Building Frontage pada Blok C Konsep Aktivitas pada Ruang Bersama pada Blok B (kiri) dan Blok C (kanan) Gambar V-11 Konsep Tata Massa pada Blok B dan C 148 Pembauran mahasiswa dan warga pada blok D ditunjukkan dengan menciptakan susunan bangunan yang dapat menunjukkan bauran yang lebih dominan mahasiswa dan pelaku bisnis kreatif-nya namun dengan tetap menjembatani koneksi dengan warga setempat. Identitas baru cluster yang ingin dibentuk yaitu sebagai ruang berkarya ditunjukkan dengan penataan koridor dengan fungsi perdagangan dan co- living di sepanjang perimeter jalan utama dengan bukaan – bukaan di mana pengguna jalan dapat melihat keberadaan ruang – ruang bersama dan hunian warga. Aliansi antara pengguna kawasan pada blok ini lebih tinggi melalui penyediaan ruang – ruang bersama yang lebih banyak. Selain itu, untuk memperkuat karakter jalan bangunan disusun agar menciptakan building frontage yang kontinyu serta memiliki kedekatan dengan jalan melalui sempadan yang berkisar dari 0 hingga maksimal 3 meter untuk menyesuaikan perubahan sempadan pada cluster 2 yang akan makin lebar. Gambar V-12 Konsep Koneksi (kiri) dan Building Frontage (kanan) pada Blok D 149 Gambar V-13 Konsep Aktivitas pada Ruang Bersama pada Blok B (kiri) dan Blok C (kanan) Sebagai ruang berkarya maka diperlukan ruang – ruang di mana dapat terjadi interaksi dan dapat mendorong produktivitas. Mengikuti transisi karakter blok pada cluster 1, terdapat transisi dalam penyediaan ruang interaksi dan produktivitas. Blok A dengan karakter perkampungan diperkuat dengan ruang interaksi yang penggunaannya diutamakan untuk kebutuhan dan aktivitas warga. Produktivitas didukung dengan penyediaan fungsi kantor namun hanya sebagai tambahan dari fungsi perdagangan dan jasa. Selanjutnya pada blok B mulai ada fungsi co-living yang dapat menambah ragam interaksi pada kawasan, tidak hanya antara warga, namun juga antara mahasiswa. Produktivitas sudah mulai lebih banyak dengan fungsi kantor mulai ada pada lantai dasar. Pada blok C mulai terjadi pembauran sehingga bentuk interaksi lebih singkat dan tidak membutuhkan ruang lebih. Produktivitas dapat mulai dilakukan pada masing – masing fungsi baik pada kantor, hunian warga dan co-living mahasiswa. Terakhir pada blok D ruang – ruang interaksi mulai makin dominan dan makin luas dengan asumsi bentuk interaksi dapat lebih beragam dan lebih intens. Fungsi retail juga mulai makin mendominasi pada fungsi di lantai dasar untuk menunjukkan bahwa produktivitas yang ada sudah mulai dapat disajikan dalam fungsi – fungsi perdagangan tersebut, baik formal maupun informal. 150 Gambar V-14 Visualisasi Local Community, Student & Retail Shared Space pada Blok D 151 Gambar V-15 Siteplan Cluster 2 152 Cluster 2 : Segmen Penyajian Sesuai dengan visi perancangan dan skema pengembangan kawasan, tema perancangan untuk cluster 2 adalah Eksplorasi Penyajian Industri Kreatif oleh Mahasiswa dan Komunitas Lokal. Visi perancangan cluster 2 dicapai melalui skema aktivitas dan fungsi yang membangun aliansi antara pelaku usaha dan warga serta perancangan ruang terbangun yang dapat memperkuat adaptabilitas cluster melalui perkuatan identitas cluster sebagai pusat perdagangan dan jasa serta konsumsi, penciptaan ruang – ruang interaksi dan produksi, serta resilien terhadap gentrifikasi. V.3.2.1 Aliansi Universitas, Komunitas Lokal dan Pelaku Bisnis Cluster 2 memiliki clustering eksisting berupa fungsi konsumsi dan perdagangan dengan bentuk perdagangan berupa servis elektronik dan kendaraan bermotor. Clustering fungsi tersebut merupakan bentuk koneksi antara cluster 1 dan 3. Peran sebagai koneksi inilah yang akan dipertahankan dalam perancangan. Clustering fungsi konsumsi dan perdagangan dipertahankan dan diperkuat dengan keragaman Ruang Berdagang yang dapat mewadahi berbagai jenis aktivitas perdagangan baik formal maupun informal. Aliansi pelaku bisnis dengan komunitas lokal didorong dengan penyediaan ruang – ruang belajar (workshop) di mana warga dapat mengembangkan berbagai jenis usaha khususnya sesuai dengan tema sub sektor kawasan dengan pendampingan oleh pelaku industri kreatif. Gambar V-16 Konsep Aliansi Cluster 2 153 Tema ‘Penyajian’ pada cluster 2 dapat diterjemahkan pada berbagai fungsi yang dapat mendukung tahapan dan proses penyajian pada industri kuliner melalui fungsi – fungsi perdagangan jasa sebagai ‘rumah’ untuk penyajian kuliner yang formal serta community park dan teras milik fungsi retail yang mendukung penyajian kuliner informal melalui informal trading maupun events. Melengkapi aktivitas konsumsi, disediakan fungsi-fungsi pendukung seperti pusat perdagangan dan jasa dengan konsep editor space yaitu mengumpulkan berbagai produk yang dibuat oleh startup serta venue untuk performance. V.3.2.2 Adaptasi Ruang Bisnis Menjadi Ruang Eksplorasi Industri Kreatif Sebagai bagian dari perimeter universitas, sebelumnya kawasan memiliki identitas sebagai ruang – ruang usaha yang menyediakan kebutuhan sekunder seperti pakaian, tempat makan, elektronik serta memenuhi kebutuhan servis dan kelengkapan kendaraan. Melalui perancangan kawasan ini identitas tersebut ingin dikembangkan menjadi ruang – ruang di mana warga dan pelaku usaha dapat mengeksplorasi berbagai variasi usaha dan bentuk penyajiannya secara spasial dalam konteks ekonomi kreatif. Untuk memperkuat visi perancangan kawasan sebagai Ruang Bisnis Menjadi Ruang Eksplorasi Industri Kreatif, maka segmen koridor Jalan Gajayana – Sumbersari dirancang untuk menunjukkan berbagai bentuk variasi usaha dan bentuk penyajiannya sesuai dengan karakter eksisting masing – masing blok. Blok E merupakan bentuk blok bisnis inkubasi yang dikelola universitas. Blok F merupakan bentuk blok bisnis yang berupa deret pertokoan yang melibatkan komunitas lokal (warga Sumbersari). Blok G merupakan bentuk blok bisnis yang dapat mengakomodasi berbagai events yang diselenggarakan baik oleh komunitas lokal maupun mahasiswa. Terakhir, blok F merupakan bentuk blok bisnis yang dapat mengedukasi dan mengakomodasi eksplorasi bisnis komunitas lokal (warga sumbersari). 154 Konsep Koneksi Konsep Building Frontage Konsep Aktivitas pada Ruang Bersama Gambar V-17 Konsep Tata Massa pada Blok E 155 Karakter blok E sebagai blok bisnis dengan keterlibatan Universitas ditunjukkan dengan koneksi dengan Universitas terdekat yaitu UIN dengan bentuk ruang terbuka yang paralel dengan ruang terbuka milik UIN, keberadaan fungsi bangunan serbaguna di pusat blok yang dapat digunakan baik oleh mahasiswa, warga dan pelaku bisnis, serta fungsi editor space yaitu fungsi bangunan yang mengkurasi hasil karya mahasiswa. Selain itu keberadaan mahasiswa diperkuat dengan adanya fungsi co-living yang membaur dengan fungsi perdagangan jasa dan berdekatan dengan kampung. Aliansi antara pengguna kawasan didorong melalui perancangan tata massa yang menyediakan ruang – ruang bersama yang mendukung koneksi antara jalan utama dan jalan lingkungan baik melalui koneksi fisik maupun koneksi melalui aktivitas bersama. Karakter koridor jalan diperkuat melalui street furniture yang berupa planter dan ruang duduk yang membantu membentuk kontinuitas. Fungsi kawasan yang didominasi fungsi – fungsi ‘konsumsi’ menjadi pertimbangan dalam merancangan sempadan yang lebih lebar, berkisar dari 0 hingga maksimal 6 meter, untuk mengakomodasi baik fungsi yang membutuhkan ruang berdagang tambahan di luar serta mendorong pemanfaatan ruang bersama dengan informal trading. 156 Konsep Koneksi pada Blok F Konsep Building Frontage pada Blok F Konsep Aktivitas pada Ruang Bersama Gambar V-18 Konsep Tata Massa pada Blok F 157 Karakter Blok F sebagai bentuk blok bisnis yang berupa deret pertokoan dengan keterlibatan komunitas lokal (warga Sumbersari) merupakan perbaikan dari karakter eksisting blok yang terdiri atas deretan ruko yang menutupi perkampungan di belakangnya. Aliansi antara pengguna kawasan didorong melalui perancangan tata massa yang menyediakan ruang – ruang bersama yang mendukung koneksi antara jalan utama dan jalan lingkungan baik melalui koneksi fisik maupun koneksi melalui aktivitas bersama. Untuk membangun interaksi antara pemilik usaha dan komunitas lokal (warga) deretan toko dipecah menjadi 3 bagian sehingga menyediakan ruang antara pertokoan dan perkampungan sebagai ruang bersama di mana warga dan pemilik bisnis dapat saling berinteraksi. Selain itu, untuk memperkuat karakter jalan bangunan disusun agar menciptakan building frontage yang kontinyu serta memiliki kedekatan dengan jalan melalui. Untuk mendukung fungsi konsumsi sempadan bangunan dimundurkan untuk menyediakan ruang tambahan untuk konsumsi baik untuk makan maupun untuk informal trading dengan sempadan yang berkisar dari 3 hingga maksimal 6 meter. Karakter Blok G sebagai bentuk blok bisnis yang dapat mengakomodasi berbagai events yang diselenggarakan baik oleh komunitas lokal maupun mahasiswa ditunjukkan dengan menyediakan ruang – ruang terbuka di sepanjang koridor jalan utama untuk mengakomodasi berbagai events yang akan diselenggarakan oleh warga, pelaku bisnis maupun mahasiswa. Terdapat ruang terbuka yang mendukung akses baru dari dan menuju Universitas Brawijaya. Akses dan atraksi yang ada diharapkan dapat mendorong kehadiran mahasiswa sebagai konsumen pada kawasan ini. Agar berbagai events yang ada serta aktivitas rutin blok sebagai tempat nongkrong mahasiswa tidak mengganggu lalu lintas kendaraan, maka serupa dengan blok F, sempadan pada blok ini juga dimundurkan. 158 Konsep Koneksi dan Building Frontage pada Blok G Konsep Koneksi dan Building Frontage pada Blok H Konsep Aktivitas pada Ruang Bersama pada Blok G (kiri) dan Blok H (kanan) Gambar V-19 Konsep Tata Massa pada Blok G & H 159 Gambar V-20 Visualisasi Student Incubators pada Blok E dan Student Hangouts pada Blok F 160 Gambar V-21 Siteplan Cluster 3 161 Cluster 3 : Segmen Kreasi dan Konservasi Sesuai dengan visi perancangan dan skema pengembangan kawasan, tema perancangan untuk cluster 3 adalah Konservasi Ide dan Material serta Pengembangan Industri Kreatif berbasis Pemilik Usaha Dan Komunitas. Visi perancangan cluster 3 dicapai melalui skema aktivitas dan fungsi yang membangun aliansi antara Universitas, Pelaku Bisnis warga dan komunitas kreatif serta perancangan ruang terbangun yang dapat memperkuat adaptabilitas cluster melalui perubahan identitas cluster 3 sebagai sisi belakang menjadi sisi masuk menuju cluster 1 dan 2; penciptaan ruang – ruang interaksi dan produksi; serta resilien terhadap gentrifikasi. V.3.3.1 Aliansi Universitas, Pelaku Bisnis dan Komunitas Segmen 3, merupakan segmen dengan fungsi clustering yang kurang terlalu kuat, namun demikian memiliki potensi aktivitas pada tahapan konservasi karena terdapat komunitas pecinta sejarah dan kampung tematik sejarah pada segmen tersebut. Kedekatan dan koneksi fisik dengan fakultas pertanian dan kedokteran serta rencana pembangunan stasiun monorail memberikan peluang bagi segmen ini untuk mengakomodasi pelaku ekonomi kreatif yang lebih established. Keberadaan ragam pelaku ekonomi dapat menciptakan ‘tekanan’ pada kawasan, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan inovasi pengguna kawasan. 162 Gambar V-22 Konsep Aliansi Cluster 3 Tema konservasi pada cluster 3 diterjemahkan melalui fungsi – fungsi yang mendukung aktivitas konservasi sejarah yang sudah dilakukan oleh warga kampung Sumbersari dengan menyediakan ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung events yang mereka adakan serta dengan menyediakan fungsi conservation yang mencakup kegiatan konservasi kuliner dan pertanian lokal. Sebagai bagian dari core-commercial diwujudkan melalui penyediaan fungsi permukiman yang padat, kantor, komersil serta berbagai taman / ruang terbuka yang berfungsi sebagai ruang transisi baik untuk perpindahan antar moda maupun juga membuka akses dari dan menuju Universitas Brawijaya. Segmen 3, merupakan segmen dengan fungsi clustering yang kurang terlalu kuat, namun demikian memiliki potensi aktivitas pada tahapan konservasi karena terdapat komunitas pecinta sejarah dan kampung tematik sejarah pada segmen tersebut. Kedekatan dan koneksi fisik dengan fakultas pertanian dan kedokteran serta rencana pembangunan stasiun monorail memberikan peluang bagi segmen ini untuk mengakomodasi pelaku ekonomi kreatif yang lebih established. Keberadaan ragam pelaku ekonomi dapat menciptakan ‘tekanan’ pada kawasan, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan inovasi pengguna kawasan. 163 V.3.3.2 Adaptasi Ruang ‘Belakang’ Menjadi Wajah Kawasan Sebagai bagian dari perimeter universitas, sebelumnya kawasan memiliki identitas sebagai ruang ‘belakang’ Universitas yang menyediakan kebutuhan harian dan hiburan. Perancangan kawasan ingin merubah identitas cluster sebagai ruang belakang menjadi wajah dari cluster melalui penyediaan atraksi baru, peningkatan produktivitas kawasan sembari tetap memenuhi kebutuhan harian. Perubahan identitas tersebut dicapai melalui perancangan blok J sebagai blok atraksi dan produksi serta blok I sebagai pelengkapnya yang menyediakan tempat tinggal serta kebutuhan harian. Blok J memiliki kedekatan dengan cluster aktivitas mahasiswa lain (Jalan Bendungan Sigura - Gura) dan koneksi dengan salah satu koridor perdagangan dan jasa di Kota Malang (Jalan Veteran) sehingga blok ini harus dapat menawarkan sesuatu yang berbeda. Bentuk produksi pada blok J diakomodasi melalui keberadaan kantor, maker space dan shared kitchen. Bersama dengan keberadaan museum, ruang – ruang pembelajaran dan ruang – ruang untuk events diharapkan dapat memberikan atraksi baru pada cluster 3 ini. Karakter Blok J sebagai atraksi dicapai dengan merancang koridor perdagangan yang merespon koneksi dengan daerah perdagangan (Jalan Veteran) dan cluster mahasiswa (Jalan Bendungan Sigura – Gura) sehingga mengakomodasi bentuk – bentuk usaha dengan skala yang lebih besar. Hal tersebut berdampat pada ukuran massa bangunan yang lebih besar dibanding pada cluster 1 maupun 2. Untuk tetap menjaga aliansi antara pengguna kawasan perancangan tata massa tetap menyediakan ruang – ruang bersama yang mendukung koneksi antara jalan utama dan jalan lingkungan baik melalui koneksi fisik maupun koneksi melalui aktivitas bersama. Namun luas ruang bersama tidak terlalu luas, hanya untuk mendorong interaksi melalui koneksi saja. Selain itu, untuk memperkuat karakter jalan bangunan disusun agar menciptakan building frontage yang kontinyu serta memiliki kedekatan dengan jalan melalui sempadan nol. Namun untuk mendukung peran transit pada kawasan yang akan menciptakan lalu lintas pejalan yang tinggi lebar jalur pedestrian diperlebar hingga 2,5 meter dan jalan dilengkapi dengan jalur sepeda. 164 Konsep Koneksi dan Building Frontage pada Blok I (kiri) dan J (kanan) Konsep Building Frontage dan Gradasi ketinggian pada Blok I (kiri) dan J (kanan) Gambar V-23 Penataan Bangunan dan Ruang Terbuka pada Blok I (kiri) & J (kanan) 165 Kararakter Blok I sebagai pelengkap dicapai dengan merancang koridor yang menjadi transisi dan penghubung antara blok I dengan blok lain serta fungsi – fungsi lain seperti Universitas. Untuk alasan keamanan, koneksi dengan universitas dibatasi menjadi 3 akses dengan 2 akses yang diperluas agar dapat menjadi ruang aktivitas bersama serta penyelenggaraan events. Menyesuaikan dengan fungsi yang sudah ada pada Universitas Brawijaya yaitu Depo Agripreneur dan UPT Daur Ulang, maka ruang – ruang terbuka yang melekat pada fungsi – fungsi tersebut juga memiliki aktivitas yang dapat mendukung seperti ruang untuk mendukung penjualan produk – produk pertanian pada ruang terbuka di depan Depo Agripreneur serta ruang penmyuluhan daur ulang di dekat UPT daur ulang. Ruang antara bangunan pada blok ini didesain dengan pertimbangan ketersediaan penghawaan dan pencahayaan yang memadai. Sementara ketinggian bangunan diatur agar dapat menyesuaikan ketinggian bangunan pada blok H melalui bentuk massa yang bertingkat. Produktivitas kawasan dikaitkan dengan identitas kawasan yang diarahkan untuk menanggapi potensi aktivitas terkait sejarah pada cluster ini. Ruang jalan yang lebih lebar dapat dimanfaatkan untuk events yang sudah ada yaitu parade karnaval. Ruang – ruang terbuka yang ada dapat dimanfaatkan untuk events – events pendukung seperti bazaar dan panggung hiburan. Sementara secara spasial fasad diarahkan untuk memiliki karakter sejarah melalui pemanfaatan street art dan informal trading dengan desain dan produk yang bertema sejarah. 166 Gambar V-24 Visualisasi Blok J sebagai Entrance dari ruas Jalan Sumbersari KEYPLAN EXISTING HARI BIASA SAAT EVENTS (KEMERDEKAAN) EXISTING.