Hasil Ringkasan
159 Bab VI Konsep Pengembangan Pariwisata Budaya Konsep pengembangan kawasan dirumuskan melalui hasil sintesa analisis yang dilakukan pada kawasan studi, dimana konsep utama yang diterapkan adalah mengembalikan citra kawasan Pesanggrahan Tamansari sebagai bagian dari budaya Kraton. VI.1 Visi dan Misi Pengembangan Kawasan Peningkatan kualitas Pesanggrahan Tamansari dan Permukiman Magersari memiliki visi pengembangan sebagai “Experience of Royal Palace” dengan tema : “Reimaging Tamansari ; as a tourism of royal living in Ngayogyakarta“ Visi pengembangan kawasan ini sejalan dengan tujuan pada konsep yaitu mengembalikan citra kawasan sebagai tempat tinggal sultan (Royal Palace) yang menggambarkan sisi kemanusiaan dari kehidupan sultan dengan fungsi ruang dan aktivitas budaya yang terbentuk pada kawasan. Adapun misi pengembangan kawasan sebagai pendukung kegiatan pariwisata budaya adalah sebagai berikut; 1. Menghidupkan kembali citra sejarah kawasan Pesanggarahan Tamansari sebagai tempat kediaman sultan “royal palace” ; Citra sejarah kawasan sebagai konsep utama dalam pengembangan kawasan, citra ini dihidupkan dengan menarasikan tempat sesuai dengan nilai kehidupan sultan aktivitas sultan pada kawasan Pesanggrahan Tamansari (skenario ruang). 2. Mengembangkan aktivitas budaya melalui seni dan pertunjukan serta pengembangan ruang – ruang publik sebagai pendukung kawasan wisata budaya ; Pengembangan aktivitas dengan mempertimbangkan zona – zona yang menggambarkan citra sejarah kerajaan berupa teater, kesenian, kerajinan museum serta gallery dan fungsi- fungsi pada ruang yang mendukung 160 kegiatan pariwisata berupa kawasan komersial, seperti shopart, streetshop, market, food center, guest house, parking space, culture center dan education. 3. Mempertahankan bentuk fisik bangunan dengan membagi ruang menjadi beberapa zona pengembangan ; Bentuk fisik bangunan sebagai ciri khas bangunan jawa dan kraton tetap dipertahankan, namun beberapa bangunan yang telah berubah fungsi dimanfaatkan kembali sebagai pendukung pariwisata. Pembagian zona terdiri dari zona inti, zona penyangga dan pengembang. VI.2 Strategi Pengembangan Kawasan Strategi pengembangan kawasan dibagai kedalam tiga tahapan utama yaitu strategi pengembangan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Strategi pengembangan kawasan, akan menjadi tahapan dalam promosi dan pengembangan pariwisata budaya, adapun strategi pengembangan kawasan adalah sebagai berikut; 1. Strategi Pengembangan Jangka Pendek a. Menjalin kerjasama dengan berbagai stakeholder, mulai dari pemerintah, swasata dan masyarakat lokal untuk pengembangan pariwisata budaya ; b. Menghidupkan kembali komunitas budaya sebagai bagian dalam pengembangan kesenian dan pertunjukan ; c. Memperbaiki dan meningkatkan sistem pengelolahan pariwisata budaya yang tradisional menjadi sistem yang lebih modern; d. Meningkatkan partisipasi dan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian bangunan cagar budaya; e. Meningkatkan festival dan kegiatan budaya tahunan yang dilakukan oleh masyarakat lokal beupa festival kesenian, film, dan kuliner ; f. Membuat Penanggalan kegiatan atau kegiatan budaya khusus kawasan; g. Membuat alur wisata (guidemap) yang menunjukkan ruang, aktivitas dan waktu oprasiona pada kawasan. 161 2.