Hasil Ringkasan
94 Bab V Analisis Kawasan Studi Analisis dan pembahasan kawasan studi akan mengkaji lebih dalam tentang potensi pengembangan kawasan dan elemen placemaking pada kawasan Pesanggrahan Tamansari dan pengaruhnya terhadap kawasan sekitar. V.1 Citra (Image) dalam Pengembangan Kawasan Analisis makna kawasan akan membahas mengenai nilai budaya pada struktur ruang kawasan, nilai sejarah kawasan dan intervensi terhadap nilai sejarah kawasan kedalam pariwisata budaya. V.1.1 Struktur Kawasan Kawasan Pesanggrahan Tamansari memiliki struktur ruang yang saling terhubung dengan Kawasan Benteng Kraton, Kawasan Pesanggrahan Tamansari dihubungkan oleh beberapa jalur, yang digunakan sebagai diakses untuk rekreasi berupa berpelesiran atau menggunakan perahu untuk mengitarai kawasan Tamansari dan juga terhubung dengan jalur darat yaitu melewati alun-alun kidul. Pola struktur ruang kawasan ini memperhatikan sistem sirkulasi pada kawasan dimana setiap bangunan memiliki nilai dan maknnya tersendiri. Struktur ruang yang terbentuk pada Kawasan Pesanggrahan Tamansari memiliki fungsi yang berbeda mulai dari tempat spiritual, pemerintahan dan pertahanan. Hal menarik lainnya yang ditemukan pada struktur kawasan adalah, banyak terdapat jalan bawah tanah yang langsung menghubungkan dengan tempat tempat spiritual dan pertahanan, hal ini dilakukan untuk memberikan perlindungan jika terjadi peperangan, selain ini juga, jalur bawah tanah digunakan sebagai saluran air sebagai jebakan bagi musuh. Adapun hasil analisisi struktur ruang kawasan Pesanggrahan Tamansari adalah sebagai berikut. 95 Gambar V.1 Struktur Kawasan Tamansari dan Kraton Yogyakarta 96 V.1.2 Citra dan Makna Bangunan Pesanggrahan Tamansari A. Citra dan Makna Fisik Kawasan Kawasan Pesanggrahan Tamansari memiliki fungsi ruang yang beragam antara bangunan yang satu dengan bangunan yang lainnya, selian itu fungsi bangunan yang beragam ini juga membentuk pola aktivitas pada bangunan. Adapun fingsi bangunan Pesanggrahan Tamansari sebagai berikut: ƒ Bangunan dengan fungsi rekreasi Bangunan yang difungsikan sebagai rekreasi adalah bangunan pada bagian barat dan selatan yaitu daau buatan pada pulo kenanga dan bangunan umuml binangun yang merupakan kolam pemandian sultan ƒ Bangunan dengan fungsi pertahanan Bangunan dengan fungsi pertahan merupakan benteng yang berada pada sekitar Tamansari dan juga ruang bawah tanah yang digunakan sebgaia tempat persembunyian sulta dan kerabat. ƒ Bangunan dengan fungsi Spiritual Bangunan dengan fungsi spiritual terdapat pada bangunan pulo panembung dan sumur gumuling, dimana bangunan berbentuk seperti mimbar dan dimanfaatkan sultan untuk bertapa. ƒ Bangunan dengan fungsi perkebunan Bangunan yang digunakan dengan fungsi perkebunan adalah bangunan pada halaman Pesanggrahan Tamansari, dimana perkebunan ini menjadi sumber kebutuhan pokok bagi Kraton Fungsi bangunan dan makna bangunan ini akan membentuk konfigurasi ruang yang saling berhubungan dengan fungsi yang beragam, fungsi ini dapat ditingkatkan sebagai bagian dari pariwisata budaya. Pengembangan ruang yang ada dapat dilakukan dengan menghidupkan kembali fungsi pada bangunan Pesanggrahan Tamansari serta melihat potensi sekitar bangunan. Adapun fungsi pada masing- masng bangunan Pesanggrahan Tamansari akan lebih jelas dilihat pada gambar berikut ini. 97 Gambar V.2 Analisis Fungsi dan Makna Bangunan Pesanggrahan Tamansari 98 Gambar V.3 Analisis Fungsi dan Makna Bangunan Pesanggrahan Tamansari 99 Gambar V.4 Analisis Fungsi dan Makna Bangunan Pesanggrahan Tamansari 100 Gambar V.5 Konfigurasi ruang yang terbent uk beradasarkan fungsi dan makna kawasan 101 B. Citra dan Makna Non-Fisik Kawasan Citra dan makna non fisik yang terbentuk dalam kawasan Pesanggrahan Tamansari, berasal dari makna sejarah kawasan, dimana kawasan Pesanggrahan Tamansari secara struktur kawasan merupakan ruang yang diperuntukan bagi peristirahatan dan merupakan rumah kedua bagi sultan setelah Kraton Yogayakarta. Citra dan makna yang ingin ditonjol pada kawasan ini berupa kawasan hunian yang menjadi benteng pertahanan kedua bagi Kraton, dimana ruang-ruang fisik yang kemudian dibangun juga menunjukan fungsi ruang sebagai pertahanan, rekreasi, perisitrahatan, pemerintahan perkantoran dan spiritual. Sultan mendirikan Tamansari sebagai bagian dari kehidupan sultan yang lebih dekat dengan rakyat dan memberikan akses langsung bagi rakyatnya untuk dapat berinteraksi. Adapun citra dan makna kawasan yang terbentuk sebagai berikut ; Gambar V.6 Citra dan makna non fisik kawasan Citra yang terbentuk pada kawasan adalah sebagai tempat perisitirahatan sultan dan juga rumah kedua bagi sultan, hal ini yang kemudian mendukung struktur fisik kawasan dengan fungsi yang beragam. Kehadiran Tamansari sebagai bagian dari pusat pemerintahan kedua Kraton juga membuat konsep ruang yang lebih melabangkan sisi kewibawaan sultan hal ini terlihat dari ruang-ruang yang dikembangkan dengan lebih menutamakan adanya hunia bagi bangsawasn, dan bagi abdi dalem yang mengabdi pada kawasan.