Hasil Ringkasan
47 Bab III Metodologi Metodologi peneilitian akan membahas mengenai, metode pendekatan penelitian, fokus dan lokasi penelitian, variabel yang akan diteliti, teknik pengumpulan data dan teknik analisis, yang akan lebih jelas dibahas pada sub bab berikut. III.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana sebagain besar hasil analisis berlandaskan pada data, fenomena lapangan dan isu pengembangan kawasan. Penelitian ini menitik beratkan pada pandangan pespektif subjek terhadap penelitian yang dilakukan dengan kajian eksploratif dan desktiptif. Pendekatan penelitian eksploratori dilakukan dengan mengkaji permasalahan yang muncul pada Kawasan Permukiman Magersari, dengan melihat fenomena, kajian literatur dan penelitian terdahulu, sehingga dihasilkan permasalahan utama yang menjadi fokus dalam penelitian. Hasil dari pendekatan penelitian eksploratori akan dilakukan kajian lebih lanjut dengan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif, yang menjabarkan tentang fokus permasalahan Permukiman Magersari untuk pengembangan pariwisata budaya dengan mengaitkan pada tiga indikator placemaking yaitu image (citra), activity (aktivitas) dan form (bentuk) pada kawasan. Indikator placemaking ini akan diteliti dengan melibatkan data dan hasil pengamatan mendalam serta interview yang dilakukan pada kawasan, sehingga dihasilkan sintesa analisis terhadap pengembangan pariwisata budaya dengan mengutamakan salah satu indikator pada placemaking, sedangkan dua indikator lainnya dianggap sebagai pendukung dalam pengembangan konsep pariwisata budaya. Keputusan dalam pemilihan salah satu indikator placemaking ini berdasarkan pada fenomena lapangan, kebutuhan wisatawan dan potensi utama yang mampu menghidupkan pariwisata budaya berdasarkan kajian secara menyeluruh. Indikator utama dalam pengembangankan kawasan yang kemudian menjadi tema utama untuk peningkatan kualitas pariwisata budaya. 48 III.2 Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah mengkaji kawasan Permukiman Magersari yang berada pada RW 08, 09, dan 10 Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton Yogyakarta dan keterkaitannya dengan kawasan beteng Kraton, yang dapat dikembangkan menjadi wisata budaya melalui pendekatan placemaking. Fokus penelitian dipilih berdasarkan keterhubungan kawasan Pesanggrahan Tamansari dengan Permukiman Magersari. Luas kawasan 13 ha, dengan luas Tamansari sebanyak 10 ha sedangkan 3 ha adakahan kawasan Permukiman Magersari. III.3 Tahapan Penelitian Tahapan dalam penelitian ini berdasarkan pada sasaran yang telah dirumuskan yaitu dengan mengkaji bebepa indikator pada placemaking. Adapaun kajian dalam penelitian ini memiliki fokus sebagai berikut ; 1. Tahapan Awal (Tahapan Persiapan) berupa kajian literatur dan regulasi terkait, melalui : a. Kajian Normatif terkait peraturan tata ruang, cagar budaya Kota Yogyakarta ; b. Studi literatur, terkait teori magersari, pariwisata budaya dan placemaking serta studi presedent ; c. Menyusun variabel, dan indikator yang menjadi fokus utama dalam pencapaian sasaran penelitian. 2. Tahapan Survey dilakukan untuk observasi dan memperoleh data, melalui : a. Teknik survey primer (observasi, dan wawancara tersetruktur yang dilakukan pada kawasan penelitian) ; b.