Hasil Ringkasan
BAB 1 WINDA MULIANDARI

Jumlah halaman: 5 · Jumlah kalimat ringkasan: 25

1 BAB I Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Natuna Timur merupakan salah satu lapangan gas bumi dengan estimated gas in place sebesar 222 TSCF (komposisi CO 2 sebesar 71%, gas hidrokarbon metana (CH 4) sebesar 28%, dan sisanya gas lain non-hidrokarbon) (Fenter & Hadiatno, 1996). Laju alir optimum lapangan ini adalah sebesar 8 BSCFD (gas metan 2,16 BSCFD), dengan waktu produksi selama 32 tahun. Tingginya kandungan CO 2 pada Lapangan Gas Bumi Natuna Timur dapat dialokasikan untuk beberapa aspek, diantaranya adalah sebagai fluida injeksi untuk kegiatan injeksi CO 2-EOR di Sumatera, memenuhi kebutuhan industri (bahan baku urea), dan juga CO 2 tersebut dapat diinjeksikan kembali ke reservoir di Cekungan Natuna Timur, atau yang lebih dikenal dengan metode CSSU (Carbon Sequestration Storage Utilization). Saat ini, produksi minyak Indonesia terus mengalami penurunan, sedangkan kebutuhan minyak mentah pada tahun 2050 diprediksikan akan mengalami peningkatan hingga 4,6 juta BOPD (Gambar I.1). Salah satu aspek pemanfaatan CO 2 dari Lapangan Gas Bumi Natuna Timur adalah dengan menjadikan CO 2 tersebut sebagai fluida injeksi, untuk kegiatan EOR di Sumatera. Tujuan dilakukannya injeksi CO 2-EOR adalah untuk meningkatkan produksi minyak di suatu lapangan. Metode injeksi menggunakan CO 2 dapat menghasilkan perolehan hingga 20% dari Original Oil In Place (Amarnath, 1999). Kelebihan CO 2 sebagai fluida injeksi, diantaranya adalah dapat menurunkan viskositas minyak, oil swelling¸dan dapat menurunkan densitas minyak (Perera, dkk., 2016). Oleh karena itu, pemanfaatan CO 2 sebagai fluida injeksi diharapkan mampu meningkatkan produksi minyak pada suatu lapangan minyak di Indonesia. Selain digunakan sebagai fluida injeksi untuk proses injeksi CO 2-EOR, produksi CO 2 Natuna Timur dapat digunakan juga untuk metode CSSU (Carbon Sequestration Storage Utilization). Pada metode CSSU, CO 2 akan diinjeksikan ke reservoir bawah permukaan melalui sebuah sumur. Proses penyimpanan CO 2 ini akan menghasilkan perbedaan panas, yang dapat dikonversi menjadi energi listrik. 2 Adanya tambahan energi listrik tersebut akan menambah nilai keekonomian pada suatu lapangan (Cherdasa, 2018). Pemanfaatan produksi CO 2 lainnya adalah mengalokasikan CO2 tersebut untuk kebutuhan industri, salah satunya adalah dengan menjadikannya bahan baku pupuk urea. Pupuk merupakan industri yang dapat menunjang ketahan pangan Indonesia, karena dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Total kebutuhan pupuk urea pada tahun 2015 sebesar 15 juta ton/tahun dan akan terus mengalami peningkatan sebesar 7% setiap tahunnya (APPI, 2015). Jumlah CO 2 yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional (15 juta ton/tahun) adalah 11,4 juta ton/tahun (1.240 BSCF/Tahun). Proses pemisahan CO 2 memerlukan area yang cukup luas dan tidak memungkinkan apabila diaplikasikan pada lapangan offshore (Revolin, 2016). Oleh karena itu, proses pemisahan akan dilakukan pada Pulau Batam, karena lokasinya yang dekat dengan Natuna Timur. Laju alir optimum dari Natuna Timur adalah 8 BSCFD dengan kandungan gas bersih 2,16 BSCFD (Anastasius, 2017). Proses pendistribusian CO 2 dati Natuna Timur menuju Batam akan dilakukan menggunakan pipeline sebanyak 5 buah dengan ukuran diameter masing-masing sebesar 47,31 inch (Aristyo, 2018). Setelah proses pemisahan, tahap selanjutnya adalah mendistribusikan CO 2 untuk lapangan minyak yang menjadi target dilakukannya injeksi CO 2-EOR dan menginjeksikan kembali CO2 tersebut ke Gambar I.1. Profil Produksi Minyak Bumi Tahun 2015-2050 (Peraturan Presiden No 22 Tahun 2017) 3 reservoir bawah permukaan (CSSU). Lapangan minyak yang akan menjadi target dilakukannya injeksi CO 2 adalah lapangan yang berada di Pulau Sumatera. Sedangkan CSSU akan dilakukan di Cekungan Natuna Timur. Pada penelitian ini akan dilakukan evaluasi keekonomian, untuk mengetahui prospek pengembangan Lapangan Gas Bumi Natuna Timur serta alokasi pemanfaatan produksi CO 2 yang dihasilkan dari Lapangan Gas Bumi Natuna Timur. Evaluasi keekonomian akan dilakukan dengan dua skema, yaitu PSC Cost Recovery dan Gross Split. Skema Gross Split merupakan skema yang lebih menarik dibandingkan dengan skema PSC Cost Recovery, karena pada skema ini terdapat koreksi split kontraktor yang dapat memberikan tambahan base split pada kontraktor. Namun demikian, skema Gross Split ini mempunyai faktor resiko tinggi dan ketidakpastian pada base split akan menjadi kendala yang berarti. Selain perhitungan keekonomian, konsep manajemen proyek perlu diterapkan dalam kegiatan ini, mengingat besarnya resiko yang dapat terjadi pada proyek ini. Dengan menerapkan konsep manajemen proyek, maka akan menghasilkan suatu rancangan proyek yang efektif dan efisien baik dari segi waktu maupun biaya. I.2. Tujuan Tesis Adapun tujuan dari tesis ini adalah: 1. Menentukan jenis-jenis alokasi untuk produksi CO 2 di Natuna Timur . 2. Menentukan skenario optimum untuk mengalokasikan CO 2 di Natuna Timur. 3. Menentukan skema kontrak kerjasama yang lebih menarik bagi kontraktor. 4. Menghasilkan suatu rancangan proyek alokasi CO 2 yang efektif dan efisien dari segi waktu maupun biaya. I.3. Perumusan Masalah Diperlukan suatu strategi dan konsep manajemen proyek untuk mengalokasikan produksi CO 2 dari Lapangan Gas Bumi Natuna Timur, agar proyek yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas baik dari segi waktu maupun biaya. 4 I.4. Hipotesis Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa hipotesis, baik berupa hipotesis deskriptif, komparatif, dan asosiatif, yaitu dengan membangun prosedur dalam manajemen proyek yang baik akan menghasilkan konsep strategi alokasi yang lebih komprehensif dan matang untuk diimplementasikan di lapangan serta memperoleh keuntungan yang lebih besar. I.5. Batasan Masalah Penelitian ini memiliki beberapa batasan, yaitu: 1. Daerah penelitian yaitu Natuna Timur dan Sumatera 2. Laju alir gas umpan berdasarkan studi terdahulu, yaitu 8 BSCFD (gas bersih 2.16 BSCFD) dengan durasi plateau selama 32 tahun, dan gas berada dalam kondisi superkritis. 3. Metode pemisahan CO 2 menggunakan teknologi saat ini. 4. Model reservoir telah tersedia. 5. Sistem kerjasama yang dilakukan untuk CO 2-EOR adalah skema PSC Cost Recovery dan PSC Gross Split. 6. Estimasi total waktu proyek adalah 60 tahun, dimana proyek ini terdiri dari empat tahap, yaitu tahap I : konstruksi infrastruktur selama 4 tahun yang akan dilakukan di Natuna Timur (lapangan produksi CO 2), Batam (proses pemisahan CO 2), dan Bengkalis (lokasi Gathering Station), selanjutnya tahap II : pemboran 40 sumur produksi di Natuna Timur selama 7 tahun, tahap III : EOR di Sumatera selama 32 tahun, dan tahap IV : CSSU di Cekungan Natuna Timur yang akan dilakukan selama 50 tahun (tahap CSSU akan dilakukan bersamaan dengan proses EOR Sumatera). 7. Jumlah sumur produksi di Sumatera adalah 20.000 sumur, dengan jumlah sumur injeksi adalah 4.000 sumur. Nilai ini mengacu pada jumlah sumur pada Blok Rokan (Sumatera), yaitu 17.084 sumur produksi dan 3.344 sumur injeksi. 8. Proyek alokasi produksi CO 2 ini (untuk kegiatan di Natuna Timur dan Sumatera), diasumsikan dilakukan oleh satu investor. 5 I.6. Sistematika Penulisan Tesis Tesis I ini terdiri dari 5 bab, yaitu sebagai berikut: x Bab I Pendahuluan Bab I berisi mengenai latar belakang dilakukannya penelitian ini, tujuan penelitian tesis, hipotesis yang muncul, batasan masalah penelitian, dan sistematika penulisan laporan dari penelitian yang dilakukan. x Bab II Tinjauan Pustaka Bab II menuliskan tinjauan pustaka mengenai deskripsi lapangan dan reservoir Natuna Timur, mekanisme injeksi CO 2-EOR, metode CSSU, pemanfaatan CO 2 untuk kebutuhan industri, proses pemisahan CO2, mekanisme pendistribusian CO 2 dari Natuna Timur ke Sumatera, model biaya CO 2-EOR di Sumatera, sistem kerjasama, dan konsep manajemen proyek. x Bab III Metodologi Penelitian Bab III menjelaskan tentang data yang diperlukan pada penelitian ini dan diagram proses/alur penelitian yang menjabarkan tahapan dan metoda analisis yang digunakan saat pengolahan data-data penelitian. x Bab IV Pengolahan Data dan Pembahasan Bab IV akan menjelaskan tentang data-data hasil penelitian, gambar terkait hasil penelitian dan deskripsi mengenai pembahasan data-data hasil penelitian dan perhitungan pengolahan data pada penelitian. x Bab V Kesimpulan dan Saran Bab V berisi mengenai deskripsi singkat dari hasil penelitian yang berupa kesimpulan, dan saran dari penelitian agar hasil penelitian kali ini dapat digunakan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan..