Hasil Ringkasan
Bab II Misi Pengamatan Sinar-X Astronomi sinar-X merupakan salah satu cabang dalam bidang keilmuan as- tronomi yang relatif baru. Ilmu ini diperkirakan muncul sekitar tahun 1950. Pengamatan sinar-X dalam astronomi sangat bergantung pada misi pelun- curan satelit yang diperuntukkan khusus untuk mengamati sumber-sumber kosmik yang memancarkan sinar-X. Digunakannya satelit untuk mengamati sumber sinar-X dikarenakan ketidakmampuan sebagian besar sinar-X dalam menembus atmosfer bumi. UHURU merupakan wahana satelit pengamatan sinar-X yang pertama kali diluncurkan, yaitu pada tahun 1970 di Kenya. Peluncuran ini dipicu oleh pen- deteksian sinar-X dari matahari dan bulan yang memunculkan dugaan bahwa bintang-bintang lainnya juga dapat menghasilkan sinar-X. Dugaan ini didu- kung dengan hasil deteksi sinar-X dengan menggunakan roket yang berhasil mendeteksi obyek di luar Tata Surya. Sco X-1 merupakan sumber sinar-X pertama selain matahari yang berhasil terdeteksi oleh roket. Namun, minim nya data menimbulkan kesulitan dalam memahami obyek ini, sebelum pelun- curan UHURU ([3], bab I). Detektor pada UHURU memiliki medan pandang 1 10 . UHURU melakukan pemindaian berkali-kali pada daerah yang sa- ma sehingga meningkatkan sensitivitasnya pada sumber yang redup. Dengan kemampuan tersebut UHURU dapat mendeteksi sumber sinar-X yang 10 kali lebih redup dibandingkan dengan sumber yang terredup yang dapat diamati dengan menggunakan roket. Dalam masa aktifnya (2,5 tahun), UHURU telah memindai sekitar 95 persen langit dan dalam katalog UHURU yang keempat (4U) didapati 339 sumber sinar-X. Salah satu sumber sinar-X terang yang berhasil ditemukan oleh UHURU adalah Cen X-3 (1971). Sumber ini didu- 4 II.1. Misi Pengamatan SWIFT 5 ga merupakan sistem bintang ganda yang memiliki bintang kompak berupa bintangneutronataublack hole(saat ini telah diketahui bahwa bintang kom- pak pada Cen X-3 adalah bintang neutron [14]). Sistem bintang ganda yang bintang kompaknya merupakanblack holedisebut sebagaiblack hole binary (selanjutnya disebut BHB). Salah satu BHB yang terkenal adalah Cygnus X-1 ([7, 15]). Hingga saat ini telah dikenal 20 sistem BHB yang massablack hole nya telah diketahui [12]. Perkembangan astronomi khususnya sinar-X yang berkaitan dengan astrosika energi tinggi sangat bertumpu pada misi penga- matan sinar-X dengan menggunakan satelit yang dilengkapi teknologi yang semakin canggih.