Hasil Ringkasan
OPTIMASI SIRKUIT KLASIFIKASI PT AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA DENGAN VARIASI DIAMETER VORTEX FINDER, DIAMETER SPIGOT, DAN TEKANAN PENGUMPANAN TUGAS AKHIR Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Metalurgi, Institut Teknologi Bandung Oleh: JONATHAN FILBERT 12514011 PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK METALURGI FAKULTAS TEKNIK PERT AMBANGAN DAN PERMINY AKAN INSTITUT TEKNOLOGI B ANDUNG 2018 OPTIMASI SIRKUIT KLASIFIKASI PT AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA DENGAN VARIASI DIAMETER VORTEX FINDER, DIAMETER SPIGOT, DAN TEKANAN PENGUMPANAN Jonathan Filbert 1 , Edy Sanwani 1 Program Studi Teknik Metalurgi 1 , Institut Teknologi Bandung Email: jonsit.96@gmail.com PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT) merupakan salah satu perusahaan pertambangan di Indonesia yang mengolah tembaga. Saat ini, PT AMNT mengolah 120.000 ton bijih/hari yang seluruhnya berasal dari stockpile. Bijih tersebut memiliki WiBM yang tinggi (>14,5 WiBM). Nilai tersebut menaikkan nilai grind size (sekitar 217 mikron) sehingga secara tidak langsung menurunkan throughput (~16%) dan membuat variasi antara ukuran partikel dan throughput semakin besar. Selain itu, terdapat beberapa masalah yang timbul pada sirkuit penggerusan, klasifikasi, dan flotasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, PT AMNT memasang alat baru, yaitu dewatering screen pada discharge SAG Mill. Pada tahun 2018, PT AMNT telah memasang dewatering screen pada discharge SAG Mill. Alat ini dipasang untuk menurunkan bukaan screen yang sebelumnya 14-15 mm pada trommel screen menjadi 10-12 mm. Pemasangan alat ini diharapkan dapat menaikkan efisiensi pemisahan ukuran sehingga dapat dihasilkan throughput yang konsisten tinggi pada ukuran partikel overflow target. Optimasi sirkuit klasifikasi dibutuhkan setelah pemasangan alat dewatering screen. Dalam penelitian ini, diteliti pengaruh diameter vortex finder, diameter spigot, dan tekanan pengumpanan terhadap persen padatan overflow dan ukuran partikel overflow. Variasi vortex finder dan tekanan pengumpanan digunakan juga dalam meneliti pengaruh terhadap persen padatan underflow dan performa hydrocyclone. Serangkaian percobaan telah dilakukan dalam penelitian ini. Awalnya, sampel diambil dari plant dengan variasi tekanan pengumpanan 26-38 kPa dan diameter vortex finder 290 dan 372 mm pada hydrocyclone cluster 3 yang terletak pada area mill concentrator 130. Untuk variasi diameter spigot, sampel diambil dari Anstat Box. Sampel yang telah diambil dari lapangan kemudian ditimbang basah dan dikeringkan dengan menggunakan filter press dan oven. Hasil pengeringan kering juga ditimbang sehingga dapat dilakukan perhitungan persen padatan dengan membandingkan hasil penimbangan basah dan kering. Sampel terlebih dahulu dianalisis ayak dari 12500-1180 μm. Apabila sampel -1180 lebih dari 500 gram, dilakukan homogenisasi dan splitting sampai mendapatkan 250 gram sampel. Sampel tersebut kemudian diayak basah pada ayakan 38 μm.